Pattaya Tegas Larang Pengemis Jalanan, Wisatawan Nilai Kebijakan Ini Tepat

Posted on

Pattaya dikenal sebagai salah satu kota wisata paling semarak di Thailand. Namun di balik gemerlap pariwisatanya, banyak hal negatif yang mencoreng wilayah tersebut.

Melansir Pattaya Mail, Selasa (28/10/2025) pemerintah di sana kini dengan tegas menolak kehadiran pengemis jalanan. Kebijakan terbaru itu mendapat banyak dukungan dari wisatawan dan ekspatriat.

Berbeda dengan sejumlah kota besar di luar negeri, di mana praktik mengemis di jalan sering menjadi masalah sosial yang terorganisir, otoritas Pattaya memilih untuk mengendalikannya. Langkah itu dilakukan demi menjaga keselamatan publik serta citra kota sebagai destinasi wisata internasional yang bersih dan nyaman.

Di forum-forum lokal maupun media sosial, sejumlah pengamat menilai bahwa praktik mengemis yang tidak terkendali bisa menimbulkan ‘budaya pamer kebaikan’ di kalangan wisatawan asing.

“Ada beberapa pengemis sejati di Pattaya, tetapi yang paling jelas diabaikan adalah perempuan yang menggunakan bayi dan anak kecil sebagai alat peraga,” kata seorang ekspatriat.

Pendapat serupa diungkapkan oleh ekspatriat lainnya yang menilai bahwa memberi uang di jalan justru memperburuk keadaan.

“Itu hanya membuat orang terlihat bodoh, terutama karena tindakan seperti itu hanya mendorong lebih banyak pengemis,” ujarnya.

Beberapa pengunjung juga bahkan membandingkan situasi ini dengan di Inggris, di mana praktik mengemis kerap dikaitkan dengan kejahatan terorganisir dan penipuan.

“Sama halnya di Aberdeen, satu-satunya orang yang saya beri di Thailand adalah para pengumpul botol plastik,” tulis seorang wisatawan.

Ia menilai kebijakan Pattaya mampu mencegah eksploitasi sekaligus tetap membuka ruang bagi bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Para pakar pariwisata menilai kebijakan tersebut tidak hanya melindungi warga dan wisatawan, tetapi juga menciptakan pengalaman berkunjung yang lebih aman, bersih, dan nyaman di ruang-ruang publik. Dengan penerapan aturan ketat terhadap pengemis, pemerintah kota ingin memastikan kegiatan ekonomi tetap fokus pada perdagangan sah, pedagang lokal, serta pariwisata yang bertanggung jawab.

Meski ada sebagian pihak yang menganggap pembatasan tersebut bisa mengurangi kesempatan bagi mereka yang betul-betul membutuhkan, kebijakan itu tetap mendapat dukungan luas. Banyak wisatawan yang menilai langkah Pattaya berhasil menjaga keseimbangan antara rasa kemanusiaan dan ketertiban umum.