Patung Buddha Tidur Raksasa di Mojokerto: Kemegahan dan Sejarahnya

Posted on

Menjelang perayaan Hari Raya Waisak, mari melihat lagi kemegahan patung Buddha tidur berukuran raksasa yang berada di Mojokerto, Jawa Timur.

Di bekas jantung Kerajaan Majapahit, berdiri megah Patung Buddha Tidur raksasa yang kini menjadi ikon wisata religi umat Buddha di Kabupaten Mojokerto.

Patung berlapis warna emas ini tak hanya memancarkan aura spiritual, tapu juga menjadi magnet wisatawan karena kemegahannya. Bahkan, patung ini termasuk daftar tiga patung Buddha terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Patung Buddha Tidur yang berada di kawasan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur tersebut juga ditetapkan sebagai patung Buddha tidur terbesar di Indonesia. Patung Buddha ini memiliki ukuran panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

Patung raksasa tersebut terletak di dalam kompleks Maha Vihara Majapahit, tepatnya Kampung Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Berkat ukurannya yang fenomenal, patung ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2021 silam, sebagai patung Buddha tidur terbesar di tanah air, dan menempati peringkat ketiga terbesar se-Asia Tenggara.

Sejarah Patung Buddha Tidur

Patung Buddha Tidur dibangun pada tahun 1993 oleh seniman patung dari Jawa Tengah dan warga lokal Desa Bejijong. Sosok Buddha digambarkan berbaring ke sisi kanan, posisi yang dikenal sebagai Parinirvana, melambangkan momen menjelang wafatnya Siddharta Gautama di Kusinara.

Keindahan patung ini kian mencolok berkat warna emasnya yang berkilau, memberi kesan agung dan elegan. Di bagian bawah patung terdapat relief yang sarat makna. Relief sisi timur yang tersambung ke utara menggambarkan perjalanan Siddharta menuju Kusinara.

Sementara relief pada sisi selatan yang mengarah ke barat mengisahkan tentang hukum sebab-akibat atau kamma. Kini, Patung Buddha Tidur di Mojokerto tak hanya menjadi simbol spiritual umat Buddha, tapi juga menjadi destinasi religi dan ikon wisata yang membanggakan Mojokerto.

Menjelang perayaan hari Tri Suci Waisak, Maha Vihara Majapahit rutin menggelar ritual pemandian patung yang sarat makna. Ritual ini dilakukan para pengurus vihara dengan menggunakan air yang telah dicampur bunga-bunga berbau harum seperti mawar, melati, kenanga, dan kantil.

Selain itu, debu dan kotoran di permukaan patung juga dibersihkan dengan sikat khusus. Tradisi ini menyiratkan makna pembersihan lahir dan batin, sebagai bentuk refleksi spiritual menjelang Hari Raya Waisak.

Maha Vihara Majapahit sendiri terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk pun cukup terjangkau, yakni Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.

——-

Artikel ini telah naik di detikJatim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *