Dewan Kota Dublin punya cara baru untuk menjaga ikon kota mereka, patung Molly Malone, dari tangan-tangan jahil para wisatawan yang sering memegang payudara si Molly.
Alih-alih menempatkan petugas untuk berjaga, kini mereka mencoba solusi yang lebih alami dan dirasa lebih estetik. Dengan membuat taman bunga di sekeliling patung legendaris itu.
Mengutip Irish Mirror, Rabu (23/7/2025) langkah tersebut bukan tanpa alasan. Selama bertahun-tahun, patung penjual ikan yang terkenal itu menjadi objek tradisi ‘mesum’ para turis: menyentuh bagian payudaranya demi keberuntungan.
Aksi itu yang konon dimulai oleh seorang pemandu wisata pada 2012, membuat bagian dada patung berubah warna karena terlalu sering disentuh. Pejabat Seni dari Dewan Kota Dublin, Ray Yeates, mengatakan bahwa ide taman bunga ini muncul setelah metode serupa berhasil di lokasi lain.
“Kami dulu pernah meletakkan pot bunga di depan instalasi seni Portal dan hasilnya efektif, orang-orang jadi enggan menyentuhnya. Apakah ini akan berhasil untuk Molly Malone? Saya tidak tahu, tapi kami akan coba,” kata Yeates.
Sebelumnya, di bulan Mei, Dewan Kota sempat menempatkan petugas selama seminggu di sekitar patung yang berdiri megah di depan Gereja St. Andrew. Tugas mereka di sana seperti menegur wisatawan yang mencoba menyentuh bagian dada patung.
Meski sempat efektif, kebiasaan lama kembali muncul begitu para petugas pergi. Yeates mengakui, situasinya memang pelik terhadap perilaku wisatawan yang ada di sana.
“Kita ingin patung ini tetap bisa diakses publik, tapi harus dikelola dengan baik, apalagi lokasinya berada di jantung kota yang sangat sibuk,” lanjut Yeates.
Anggota Dewan dari Partai Sosial Demokrat, Cat O’Driscoll, mendukung penuh ide taman bunga tersebut. Menurutnya, selain menjadi penghalang yang efektif, taman bunga juga akan mempercantik kawasan yang ia nilai cukup abu-abu.
“Kehadiran bunga bisa menambah warna sekaligus mendukung keanekaragaman hayati kota,” katanya.
Sementara itu, proses restorasi terhadap patung Molly Malone sedang disiapkan, patung itu memang butuh sedikit perawatan setelah bertahun-tahun jadi objek sentuhan. Meski beberapa pihak menganggap ada isu kota lain yang lebih mendesak.