Gunung Rinjani sedang berbenah, salah satunya perbaikan jalur. Sebagian dana berasal dari patungan para pelaku usaha jasa wisata di sekitar Gunung Rinjani.
Perbaikan jalur pendakian dikerjakan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Donasi tersebut kini telah mencapai lebih dari Rp 100 juta.
Zainal Abidin, pengusaha jasa wisata asal Torean, Lombok Utara, mengatakan donasi itu murni inisiatif dari para pelaku usaha wisata tanpa paksaan dari pihak manapun.
“Kami kumpulkan dari teman-teman pelaku jasa wisata, karena kami tahu saat ini TNGR sedang melakukan perbaikan jalur tentu butuh biaya, makanya kami inisiatif untuk donasi,” kata Zainal dikutip dari detikbali, Jumat (25/7/2025).
“Tidak ada paksaan, kami sukarela dari teman-teman TO (trekking organizer) mengeluarkan donasi tersebut,” kata dia.
Zainal menyebut nominal donasi yang diberikan bervariasi. Ada yang menyumbang Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta.
“Macam-macam, ada yang Rp 200 ribu bahkan Rp 1 juta rupiah. Kalau saya kemarin cuma Rp 500 ribu,” ujarnya.
Senada dengan Zainal, Muji Sembahulun, pemilik usaha Muji Trekking asal Sembalun, juga turut menyumbang dalam aksi solidaritas tersebut. Ia menyebut penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk kebersamaan dalam menjaga dan merawat Gunung Rinjani.
“Sebagai bentuk kebersamaan kami dalam merawat Gunung Rinjani. Dengan perbaikan jalur ini, kami berharap tidak ada lagi insiden kecelakaan di Gunung Rinjani,” kata Muji.
Menurut Muji, total dana yang terkumpul kini telah melebihi Rp 100 juta. “Iya betul, yang beredar di media sosial Rp 100 juta, bahkan sekarang sudah lebih,” ujar dia.
Ketua Forum Wisata Lingkar Rinjani, Royal Sembahulun, mengungkapkan penggalangan dana ini melibatkan 85 orang dari berbagai profesi, mulai dari trekking organizer (TO), ojek, sopir, hingga porter.
“Para ojek, driver, TO, semuanya berpartisipasi. Bahkan para porter yang mengangkat barang material perbaikan pun rela dibayar setengah harga dari biasanya dibayar oleh tamu dengan harapan perbaikan Gunung Rinjani segera tuntas dan dibuka kembali,” ujar Royal.
Dari dana yang terkumpul, Royal menyebut pihaknya telah menyerahkan Rp 43 juta ke Balai TNGR. Sisa dana disimpan untuk keperluan biaya lain selama perbaikan berlangsung.
“Kami serahkan Rp 43 juta ke kawan-kawan TNGR yang menangani itu, dan sisanya kami pegang dan dipakai untuk menutupi biaya-biaya yang lain terkait perbaikan jalur,” kata dia.