Pemasukan Industri MICE Ditarget Naik 15% di 2029 - Giok4D

Posted on

Kementerian Pariwisata menargetkan pendapatan dari sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) ke kas negara naik hingga 15% pada tahun 2029.

Selain itu, Kemenpar juga ingin memperbanyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat melalui penguatan industri MICE.

“Jadi kita inginkan supaya kontribusi dari MICE terhadap devisa ini semakin besar, sehingga nanti suatu saat itu kontribusinya bukan lagi 10 persen. Itu bisa jadi 15 persen,” kata Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar Vinsensius Jemadu di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Vinsensius mengatakan industri pariwisata di Indonesia saat ini memiliki tiga portofolio utama. Pertama, wisata budaya berkontribusi sebesar 60%, kemudian wisata alam berkontribusi 30% dan terakhir event dengan kontribusi 10%.

Capaian itu membuat Indonesia kini bertengger di peringkat ke-37 di dunia dan ke-4 di kawasan ASEAN. Menurutnya, peringkat bangsa dapat ditingkatkan apabila pemerintah lebih menggenjot jumlah penyelenggaraan event dan MICE di Tanah Air.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, hingga bulan September 2025 ini, jumlah event yang sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah mencapai 134 acara. Dengan jumlah pengunjung mancanegara maupun domestik mencapai 10,8 juta orang.

Selama itu, sekitar 95 ribu orang pekerja event yang terdiri dari vendor, keamanan, hingga panitia sudah terlibat dalam penyelenggaraannya, termasuk keterlibatan sekitar 44.800 UMKM. Perputaran uang untuk ratusan event itu tercatat menyentuh angka Rp 11,82 Triliun.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana ingin agar ekosistem industri pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) Indonesia bisa memiliki kemampuan dan kualitas yang setara dan Vietnam dalam waktu dekat ini.

“Tentu kita ingin pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kami standarnya Vietnam ya, luar biasa pertumbuhannya. Jadi kami ingin meningkatkan lagi performance kita,” kata Widiyanti.

Melalui penyelenggaraan Southeast Asia Business Events Forum (Seabef) dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025, Widiyanti ingin meningkatkan performa industri MICE.

Menteri Widiyanti berharap semua pihak dalam Seabef dapat memperkuat kolaborasi, saling bertukar pikiran, melakukan pembahasan soal tantangan dalam ekosistem event terutama dengan pelaku pariwisata di negara-negara kawasan Asia Tenggara, supaya menjadikan peringkat Indonesia naik peringkat lagi.

“Sementara dalam WITF kami juga berharap Indonesia akan lebih dikenal lagi di mancanegara dan meningkatkan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, dan tentu juga dengan kolaborasi dengan GIPI diadakannya WITF ini bisa mendukung percepatan pertumbuhan wisatawan mancanegara dan juga nusantara,” tambah Widiyanti.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Haryadi B. Sukamdani menilai jutaan lapangan kerja sangat memungkinkan untuk terbuka di masa depan. Meski demikian, ia menilai hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

“Banyaknya lapangan kerja sangat bergantung pada jenis event yang akan diselenggarakan di dalam negeri. Lonjakan lapangan kerja di industri event dan MICE dapat terjadi jika kontribusinya naik menjadi 15 persen,” ucap Hariyadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *