Pemerintah Hong Kong Usulkan Aturan Baru Pengendalian Rokok, Apa Dampaknya pada Pariwisata?

Posted on

Pemerintah Hong Kong tengah mengusulkan aturan baru untuk memperketat pengendalian rokok. Kebijakan itu diyakini tidak akan mengganggu sektor pariwisata.

Melansir Hong Kong Free Press, Rabu (30/4/2025) Ketua Panel Layanan Kesehatan di Dewan Legislatif sekaligus seorang dokter, David Lam, mengatakan salah satu poin penting dalam peraturan itu adalah pelarangan rokok elektrik di tempat umum.

Dia bilang kebijakan serupa sudah diterapkan di banyak negara lain. Menurut dia aturan itu tidak menimbulkan dampak buruk terhadap pariwisata.

“Coba bayangkan kota-kota besar di dunia. Kalau kita ingin dikenal secara global, lebih baik disebut sebagai kota perokok atau kota yang peduli kesehatan? Menurut saya, jadi kota yang sehat itu jauh lebih baik,” ujarnya.

Lam mendukung penuh rencana perubahan undang-undang itu. Malah, dia merasa prosesnya terlalu lambat karena aturan baru tersebut berlaku sepenuhnya pada 2027.

Pekan lalu, pemerintah memperkenalkan Rancangan Undang-Undang Pengendalian Tembakau 2025. Beberapa poin penting dalam rancangan tersebut antara lain melarang rokok elektrik di tempat umum, menghentikan penjualan rokok beraroma, dan memperluas zona bebas rokok.

Menurut Lam, yang paling mengkhawatirkan adalah rokok dengan rasa tambahan, karena rasa-rasa itu menutupi bau asli tembakau dan bisa menarik minat orang yang tadinya tidak merokok.

“Sampai sekarang, pemerintah belum punya rencana untuk melarang rokok mentol, dan itu agak mengecewakan. Kita tahu mentol adalah rasa yang sangat populer,” ujarnya.

Menurut Hong Kong Council on Smoking and Health, sekitar 73% perokok muda dan 63% perokok perempuan di Hong Kong mengonsumsi rokok mentol.

Meski begitu, pemerintah tetap berencana melarang rokok beraroma secara bertahap. Di tahap awal, larangan akan diberlakukan pada beberapa bahan tambahan tertentu, tetapi mentol belum termasuk. Rencana penuh baru akan dilaksanakan sekitar pertengahan 2027.

Rancangan undang-undang tersebut akan dibahas di Dewan Legislatif pada hari Rabu mendatang. Wakil Sekretaris Kesehatan, Eddie Lee, menjelaskan bahwa aturan itu dirancang berdasarkan hasil konsultasi publik tahun lalu, pemerintah memang sudah merancang strategi jangka panjang untuk mengurangi kebiasaan merokok.

Ketika ditanya mengapa mentol tidak menjadi prioritas pelarangan, Lee menjawab bahwa rasa-rasa lain seperti buah-buahan justru lebih banyak menarik perhatian anak muda dan sering dianggap tidak berbahaya.

“Itulah sebabnya kami mulai dari rasa-rasa baru terlebih dulu. Pengendalian rokok memang harus dilakukan bertahap dan menyeluruh,” ujar Lee.