Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memperbaiki sejumlah jalur pendakian. Termasuk, jalur Torean yang menjadi lokasi jatuhnya seorang wisatawan Malaysia hingga tewas.
“Jalur Torean dikenal dengan Jurassic Park-nya Lombok, akan tetapi jalur tersebut memiliki medan dan tantangan makanya kami berikan perhatian khusus,” kata Kepala Balai TNGR, Yarman, dilansir detikbali, Kamis (15/5/2025).
Yarman menjelaskan perbaikan jalur pendakian tersebut meliputi pelebaran hingga pemasangan tali yang bertujuan untuk memudahkan dan menjadi tumpuan ketika para pendaki melewati jalur tersebut.
Testimoni dari sejumlah pendaki menyebutkan jalur pendakian Torean lebih sulit dibandingkan jalur Senaru atau Sembalun, karena medan yang lebih terjal dan berisiko. Jalur pendakian di trek itu ekstrem, sempit, dan terjal, dengan beberapa bagian berbatasan langsung dengan jurang yang dalamnya bisa mencapai 100 meter. Punggungannya juga sangat curam, bisa sampai 60 derajat.
Perbaikan jalur dikerjakan sejak 12 Mei 2025. Hingga hari ini tim, yang terdiri dari TNGR dibantu warga serta pelaku wisata masih berjibaku melakukan perbaikan.
“Mereka (tim pemeliharaan) sampai hari ini masih bekerja di lapangan. Meskipun hujan angin tim pemeliharaan tetap semangat dan pantang menyerah,” ujar Yarman.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dia mengatakan dengan perbaikan dan pemeliharaan jalur torean itu para wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani bisa lebih merasa aman dan nyaman dan terhindar dari kecelakaan.
“Semoga ini bisa memberikan kenyamanan kepada para pendaki,. Namun tetap kami imbau supaya para pendaki tetap berhati-hati ketika melakukan pendakian.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikbali. Selengkapnya klik di sini.