Perjuangan Keluarga Korban Air India Mencari Jenazah Anak-Menantu

Posted on

Kecelakaan pesawat Air India menyisakan luka dan tangisan bagi keluarga korban. Beberapa jenazah hancur dan belum kembali kepada keluarga.

Di seberang kota Ahmedabad, India, Sarlaben David Christian (66), menghadapi tragedi ganda. Putranya, Rozar, dan menantu perempuan, Rachnaben, terbang dari Inggris termasuk dalam korban kecelakaan penerbangan 717 AI itu.

Sarlaben menyebut bahwa keluarga kecil tersebut tiba beberapa hari untuk perawatan medis. Pada 12 Juni, mereka berencana pulang ke London, Inggris dengan penerbangan Boeing 787 Dreamliner itu.

Pagi itu, suami Sarlaben mengantar putera dan menantunya ke bandara. Setelah check-in, Rozar menelepon ayahnya.

“‘Semuanya sudah beres. Anda tidak perlu menunggu di luar. Ayah bisa pulang,'” kenang ayah Rozar, seperti dikutip dari Independent UK pada Rabu (16/7/2025).

Keponakan Sarlaben, William, adalah orang pertama yang menyadari kecelakaan pesawat itu. Dia dan istrinya mengonfirmasi penerbangan Rozar dan menelepon Sarlaben.

“Ada kecelakaan. Mungkin pesawat mereka,” kata William.

Keluarga itu kemudian mengatur strategi untuk memastikannya dengan membagi ke dalam dua tim. Satu kelompok pergi ke bandara, yang lain ke rumah sakit.

“Kami memeriksa setiap bangsal, setiap tandu, berharap mereka termasuk di antara yang terluka.Tapi ternyata tidak,” ujar dia.

Jenazah beberapa korban kecelakaan pesawat diperkirakan akan diserahkan kepada keluarga mereka pada Minggu malam (15/6), setelah selesainya proses pengambilan sampel DNA. Namun, semua itu tidak berjalan sesuai rencana.

Sampai saat ini belum semua korban menjalani pengambilan sampel DNA, Karena proses identifikasi memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, keadaan jenazah pun sangat memprihatinkan.

“Jenazah mereka tidak dalam kondisi layak untuk dilihat. Bagaimana saya menggambarkan rasa sakit kehilangan seorang putra yang saya besarkan dalam pelukan saya?” kata Sarlaben dengan gemetar.

Rozar telah berencana untuk menetap di Inggris. Ia kerap menuturkan rencana membeli rumah dan membawa orang tuanya ke sana suatu hari nanti.

“Semua impian itu telah hilang bersamanya,” ujar dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *