Perpustakaan bukan lagi tempat hanya untuk membaca buku. Di Perpustakaan Nasional Jakarta, pengunjung bisa merasakan suasana tenang sekaligus menikmati berbagai spot asik yang bikin betah berlama-lama.
Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, tepat di depan landmark terkenal Monumen Nasional (Monas), Perpustakaan Nasional bisa menjadi pelarian dari macet dan kesibukan ibu kota. Suasana di Perpustakaan Nasional terasa sepi dan tenang saat hari kerja.
Lift juga tidak terlalu ramai sehingga jarang terjadi antrian. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa minuman ke meja baca atau ruang baca, namun tersedia meja khusus untuk meletakkannya.
Saat memasuki lobi utama, traveler bakal langsung disambut oleh rak buku raksasa berhiaskan peta Indonesia di area atas. Dikutip dari tourism jakarta, perpusnas menyimpan koleksi lebih dari empat juta buku tebal yang tersebar di gedung 24 lantai yang menjulang setinggi 126,3 meter, dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman.
Di antara harta karunnya adalah ribuan manuskrip dari Indonesia dan Asia, buku dan majalah pra-Perang Dunia II, surat kabar yang diterbitkan di Batavia, jurnal, dan peta dari sekitar abad ke-12, materi audiovisual, dan sumber daya elektronik.
Dikutip dari akun Instagram resminya @perpusnas.go.id, jam operasional Perpustakaan Nasional pada Senin – Jumat pukul 08.00 – 19.00 WIB dan Sabtu – Minggu pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Traveler tidak dipungut biaya alias gratis untuk masuk ke Perpustakaan Nasional atau perpusnas ini.
Menikmati Sunset Jakarta
Perpusnas ini istimewa dengan diklaim sebagai perpustakaan tertinggi di dunia. Perpusnas memiliki 24 lantai. Nah, balkon di lantai 24 menjadi spot foto favorit anak muda karena langsung menghadap ke Monas. Dari sini, pengunjung juga bisa menikmati indahnya sunset kota Jakarta.
Akses ke balkon ini gratis. Namun, perlu diketahui, akses balkon untuk pengunjung hanya dibuka hingga waktu magrib atau sekitar pukul 18.00. Jadi, kalau ingin berburu sunset dari sini, sebaiknya datang lebih awal. Tapi, detikers tak perlu khawatir karena akses ke lantai 24 tetap buka sampai pukul 19.00 WIB.
Sebelum menuju balkon, pengunjung akan menemukan kursi empuk yang berhadapan dengan jendela besar menyuguhkan pemandangan Monas yang menenangkan.Suasana di lantai 24 tetap hening, hanya terdengar ketikan laptop dari para pengunjung yang sedang mengerjakan tugas.
Cinta, pengunjung asal Kalideres, Jakarta Barat, mengaku datang ke Perpustakaan Nasional bukan hanya untuk membaca. “Saya datang ke sini karena tertarik dengan suasananya, sekalian ingin baca-baca juga. Tapi sebenarnya saya lebih menikmati vibenya daripada membaca buku,” ujarnya.
Meski begitu, Cinta tetap menyempatkan diri membaca buku agama di lantai 20. Sedangkan lantai 24 menjadi pilihannya untuk menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian.
“Kalau ke lantai 24, alasannya karena ingin melihat Jakarta dari atas,” kata dia.
Bagi Sebagian pengunjung, Perpustakaan Nasional bukan lagi sekedar tempat untuk membaca dan mencari referensi. Vibe yang nyaman, fasilitas lengkap,hingga spot foto estetik menjadikan perpustakaan ini sebagai alternatif untuk belajar, healing, bahkan sekedar menikmati senja di ibu kota.
Dulu Terpisah, Kini Terpusat
Hingga 1987 Perpustakaan Nasional RI berlokasi di tiga tempat terpisah, di Jl. Merdeka Barat 12 (Museum Nasional), Jl. Merdeka Selatan 11 (Perpustakaan SPS) dan Jl. Imam Bonjol 1 (Museum Teks Proklamasi).
Kemudian, pada 2017 perpustakaan ini resmi diresmikan dan dibuka untuk umum dengan beberapa unit kerjanya masih beroperasi di Jl. Salemba No. 28A di Senen.
Akses Menuju Perpusnas
Jika memilih naik Transjakarta, traveler bisa memilih bus yang arahnya ke halte Balai Kota. Halte itu tepat berada di depan pintu masuk Perpustakaan Nasional.
Ada 2 stasiun terdekat dengan Perpustakaan Nasional, Stasiun Gondangdia dan Stasiun Juanda. Jarak Stasiun Gondangdia dengan Perpustakaan Nasional sekitar 1,5 kilometer. Adapun, jarak perpusnas dari Stasiun Juanda sekitar 2,7 kilometer.
Untuk menuju perpusnas dari dua stasiun KRL itu, traveler bisa menggunakan Transjakarta. Dari Stasiun Gondangdia, traveler menuju Halte Stasiun Gondangdia lalu naik Transjakarta Koridor 2Q (rute Stasiun Gondangdia – Balai Kota) dan turun di halte Perpusnas atau Balai Kota 1.
Adapun, dari Stasiun Juanda, traveler naik TransJakarta Koridor 2 menuju Halte Harmoni, lalu pindah ke bus Koridor 1A, Koridor 2, atau Koridor 2A menuju Halte Balai Kota.