Pesta Jeff Bezos Usai, tapi Warga Venesia Masih Terluka

Posted on

Venesia, kota wisata di Italia, berubah total menjadi panggung megah pesta tiga hari milik pendiri Amazon, Jeff Bezos, dan Lauren Sanchez. Perayaan pernikahan yang dihelat pada 24-28 Juni itu menguasai pusat kota hingga membuat turis kebingungan dan warga lokal semakin resah.

Dikutip dari USA Today, Selasa (30/6/2025), lalu lintas kanal terganggu, jalanan ditutup, dan pos-pos pemeriksaan keamanan bermunculan saat pernikahan pendiri Amazon itu berlangsung. Para turis yang datang untuk menikmati keindahan kota pun harus menghadapi pengalihan rute air, antrean panjang taksi air, dan hotel-hotel yang penuh dipesan oleh para tamu undangan kalangan elite.

Tak cuma itu, Bandara Marco Polo pun sibuk menerima kedatangan sekitar 95 jet pribadi, sedangkan kanal-kanal utama dipenuhi yacht-yacht mewah. Puluhan taksi air dioptimalkan untuk melayani tamu-tamu yang maoritas adalah crazy rich dan pesohor.

Di antara nama-nama yang disebut hadir ada Ivanka Trump, Kim Kardashian, serta kabarnya Leonardo DiCaprio dan Elon Musk.

Pada Kamis (26/6), pesta terbuka digelar di depan gereja bersejarah Madonna dell’Orto yang berada di kawasan Cannaregio, yang dikenal dengan kehidupan malamnya. Balai Kota menerbitkan aturan pembatasan wilayah demi menghindari benturan antara tamu dan aktivis yang memprotes kemewahan pesta itu.

Ya, pesta itu menjadikan Venesia menjadi panggung kemewahan Bezos sekaligus aktivis yang memprotes kemewahan pesta tersebut. Aktivis bersama-sama warga meniupkan gelombang protes dengan tajuk No Space for Bezos.

Tekanan publik yang semakin besar akhirnya memaksa pihak penyelenggara memindahkan lokasi resepsi utama dari Scuola Grande della Misericordia ke Arsenale, sebuah bekas galangan kapal yang hanya bisa diakses melalui jembatan khusus.

Pemindahan itu masih berdampak kepada aktivitas wisata. Akses turis dibatasi karena petugas keamanan tetap diturunkan dalam jumlah yang nggak main-main. Pembatasan akses, moda transportasi, dan hotel yang dialihkan untuk pesta pernikahan itu, Venesia juga kedatangan paparazzi yang membanjiri gang-gang sempit.

“Yang berlaku sekarang cuma satu: uang, uang, uang. Dan kami rakyat biasa yang dirugikan,” kata warga lokal Nadia Rigo.

“Kami yang lahir di sini harus pindah ke daratan utama atau minta izin dulu untuk naik feri. Mereka sekarang yang berkuasa,” dia menambahkan.

Bukan hanya Rigo, pengusaha kecil lain mengeluh yang sama. Dengan akses ke toko dan restoran dibatasi, lalu lintas pejalan kaki berkurang drastis. Beberapa pemilik bisnis mengatakan bahwa biasanya mereka meraup keuntungan besar di musim panas, tapi tahun ini justru mengalami penurunan karena kota dikuasai oleh pesta pribadi.

Bagi warga Venesia, pesta itu menjadi simbol baru tentang kota yang semakin menjauh dari rakyatnya. “Kami tidak menolak orang menikah di sini, tapi kami menolak ketika seluruh kota harus tunduk pada satu orang kaya,” ujar seorang penduduk yang ikut dalam aksi protes.

Bagaimana tanggapan pemerintah Italia akan pesta itu? Kementerian Pariwisata Italia happy karena mengitung pernikahan super mewah Bezos memberi keuntungan hingga USD 1 miliar bagi Venesia atau sekitar Rp 16,23 triliun.

Kemenpar Italia melaporkan kontribusi pernikahan Bezos menggenjot hampir 68 persen dari omzet tahunan Venesia. Menteri Pariwisata Italia Daniela Santanche mengimbau masyarakat untuk menghentikan kontroversi dan fokus pada peluang dari pesta mewah tersebut.

“Ini bukan sekadar acara privat, tetapi kekuatan pendorong konkret bagi seluruh sektor. Venesia memiliki semua yang diperlukan untuk mengubahnya menjadi peluang peluncuran ulang dan promosi,” ujarnya dilansir CNN Business.