Pilot maskapai Alaska Airlines mengecam penumpang yang ketahuan merokok di dalam toilet. Dengan tegas ia menyebut akan memutar balik rute penerbangan.
Penerbangan dari Los Angeles menuju ke Cancum di Meksiko itu terjadi pada, Jumat (18/4/2025). Mengutip Fox News, Rabu (30/4) kejadian tersebut diunggah oleh salah satu pengumpang rute tersebut di platform Reddit dan banyak mendapat komentar.
“Jadi, pagi ini, ada seorang wanita yang menurut pramugari merasa stres dan memutuskan untuk vaping diam-diam di toilet,” tulis penumpang itu.
Namun aksinya tidak berjalan mulus, alarm asap di toilet menyala dan membuat pilot langsung turun tangan. Lewat pengeras suara, sang kapten memberi peringatan keras tidak ada yang boleh merokok, menggunakan vape, atau mengunyah tembakau di dalam pesawat.
Ia menekankan bahwa larangan itu bukan aturan biasa, melainkan pelanggaran federal. Bahkan, ia menyatakan siap memutar balik pesawat jika hal seperti ini terjadi lagi.
Kisah itu memancing reaksi dari banyak pengguna Reddit lainnya. Sebagian besar mengecam perilaku sembrono itu, mengingat vaping di pesawat bukan hanya melanggar aturan, tapi juga berpotensi membahayakan penerbangan.
“Merokok di pesawat itu ilegal, titik,” komentar salah satu pengguna.
Ada pula yang menambahkan bahwa meski tindakan itu belum tentu membuat pelaku ditangkap, pelanggaran seperti itu bisa membuat seseorang dikenai denda oleh FAA. Beberapa orang bahkan menyarankan solusi yang lebih bijak bagi perokok atau pengguna vape saat terbang seperti memakai nicotine patch atau produk seperti Zyn.
Seorang pengguna menyebut bahwa setiap insiden semacam itu mengharuskan pramugari membuat laporan resmi yang bisa dikirim langsung lewat perangkat mereka. Dan jika dianggap cukup serius, maskapai bisa saja membatalkan penerbangan lanjutan penumpang tersebut atau bahkan memasukkan namanya ke daftar hitam.
Menariknya, ada juga yang menyoroti aspek hukum. Menurut salah satu komentar, terkadang pelaku tidak langsung ditangkap karena masalah yurisdiksi, terutama jika kejadian terjadi di penerbangan internasional.
Di situs resminya, Alaska Airlines juga sudah sangat jelas dalam kebijakan mereka semua bentuk rokok elektronik baik yang berbentuk vape, cerutu elektrik, maupun rokok yang bisa diisi ulang daya dilarang keras digunakan selama penerbangan.
“Kami melarang penggunaan barang-barang yang tidak memenuhi peraturan FAA atau Alaska Airlines. Barang-barang tersebut meliputi: perangkat rokok eletrik, cerutu, rokok, atau pipa yang dioperasikan dengan baterai atau yang diisi daya USB serupa rokok,” terang maskapai itu.
Seorang pakar industri penerbangan, Gary Leff, mengatakan bahwa meski vape dan rokok berbeda, FAA menganggap keduanya sebagai bagian dari larangan merokok di pesawat.
“Anda tidak boleh merokok di dalam pesawat, anda juga tidak boleh menggunakan vape. FAA telah menjelaskan larangan merokok termasuk produk vape, meskipun keduanya berbeda,” kata Leff.
Leff juga menyebutkan satu fakta menarik bahwa banyak pesawat masih memiliki asbak, biasanya di toilet. Bukan karena merokok diperbolehkan, tapi karena ada kemungkinan seseorang nekat melanggar hukum, dan dalam keadaan darurat, asbak itu bisa digunakan untuk membuang rokok yang masih menyala.