Polisi Mulai Selidiki Kasus Meninggalnya Juliana yang Jatuh di Gunung Rinjani

Posted on

Polres Lombok Timur mulai menyelidiki kasus meninggalnya Juliana Marins, turis Brasil yang jatuh ke jurang gunung Rinjani. Sejumlah orang sudah diperiksa.

Penyelidikan terhadap kasus meninggalnya Juliana itu dilakukan untuk mengungkap ada atau tidaknya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.

“Ada beberapa saksi telah kami mintai keterangan terkait kasus tersebut,” kata Kasat Reskrim Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra di Lombok Timur, Senin (30/6) seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan pihak-pihak yang diperiksa di antaranya pengusaha jasa tracking organizer (TO), pemandu, porter yang semuanya beralamat di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) hingga petugas Polisi Kehutanan Sub Sektor Aikmel.

“Kami telah memintai keterangan dari TO berinisial JU, pemandu inisial AM, porter inisial SB dan petugas polisi kehutanan inisial MG,” katanya.

Tidak itu saja, pihaknya juga menggali keterangan beberapa orang saksi lainnya yang turut serta dalam rombongan pendakian korban tersebut.

“Kami dalami keterangannya sebagai saksi,” ucapnya.

Pihaknya juga telah melakukan proses identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP) terjatuhnya korban Juliana, termasuk juga berkoordinasi dengan tim ahli yang dihadirkan oleh Kedutaan Besar Brazil.

“Dua hari pasca kejadian nahas itu, sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan Staf Kedutaan Besar Brasil. Karena dari pihak sana terus memantau informasi dari peristiwa ini,” katanya.

Disinggung soal potensi penetapan tersangka, Dharma mengatakan tergantung dari proses penyelidikan dan penyidikan yang tengah dilakukan .

“Untuk tersangka, tergantung nanti dari proses penyelidikan yang tengah berjalan,” katanya.

Sementara itu, Kepala SPTN Wilayah II Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lidya Tesa Vitasari Saputro menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi standar operasional prosedur (SOP) pendakian di kawasan TNGR pasca terjadinya peristiwa naas itu.

“Tentu kami akan lakukan evaluasi SOP yang ada. Mungkin terjadi kebocoran dari kami, atau dari teman-teman pelaku jasa (TO) ini,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya memiliki SOP yang jelas dalam hal pendakian, evakuasi dan penanganan sampah.

“Kami memiliki SOP terkait pendakian,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *