Puan Minta RI Tak Diam Saja Andai Brasil Bawa Kasus Juliana ke Jalur Hukum

Posted on

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah Indonesia siaga merespons rencana keluarga Juliana Marins untuk menggugat Indonesia ke jalur hukum internasional. Puan juga mengingatkan keselamatan wisatawan yang liburan di Indonesia diprioritaskan.

Ya, keluarga Juliana, wisatawan Brasil yang tewas di Gunung Rinjani setelah terperosok ke jurang pada 21 Juni, meminta pengadilan federal Brasil untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Juliana. Hasil autopsi itu disebut-sebut menjadi penentu apakah otoritas Brasil akan mengajukan penyelidikan internasional atas kematian Marins atau tidak.

Pemerintah Brasil, melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU), membuka kemungkinan untuk menempuh jalur hukum internasional terkait kematian tragis Juliana saat mendaki Gunung Rinjani. DPU mengajukan permintaan resmi kepada Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dari otoritas Indonesia dalam insiden tersebut pada Senin (30/6).

Andai ditemukan indikasi pelanggaran, Brasil tidak menutup kemungkinan membawa kasus ini ke forum internasional seperti Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR). Keluarga juga meminta pengadilan federal Brasil untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Juliana.

“Keselamatan wisatawan, terlebih mereka yang datang dari luar negeri, bukanlah sekadar slogan yang bisa dipakai sebagai jargon semata. Ini adalah tanggung jawab nyata yang harus dijaga dengan dukungan sumber daya manusia terlatih, fasilitas memadai, serta protokol yang kuat dan transparan,” kata Puan dikutip dari detiknews, Jumat (4/7/2025).

“Keluarga korban dan publik berhak mendapatkan penjelasan yang jelas dan akuntabel, agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan citra pariwisata Indonesia di mata dunia internasional,” Puan menambahkan.

Dia meminta Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, bersama Pemda NTB memperkuat standar operasional prosedur (SOP) serta meningkatkan pelatihan pemandu dan petugas SAR.

Puan juga mengingatkan agar alat dan teknologi yang mendukung evakuasi di kawasan pegunungan juga perlu disediakan.

“Keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama, bukan hanya demi melindungi nyawa manusia, tetapi juga menjaga reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata alam yang profesional dan aman,” kata dia.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detiknews. Selengkapnya klik di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *