Pulau Padar Dipadati Wisatawan, Jalur Trekking Macet

Posted on

Kunjungan wisatawan ke Pulau Padar, Taman Nasional Komodo (TN Komodo), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tampaknya sudah melebihi kapasitas. Jalur trekking menuju puncak Pulau Padar macet.

“Iya, ramai sekali,” ujar salah satu pemandu wisata di Labuan Bajo, Senin (6/10/2025) yang enggan disebutkan namanya.

Dia mengatakan hampir setiap hari membawa wisatawan ke Pulau Padar. Menurutnya, lonjakan pengunjung tidak hanya terjadi pada akhir pekan, tetapi juga di hari-hari biasa.

Dia mengatakan periode ini, Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo menerima banyak sekali wisatawan asal China.

“Musim liburan China sekarang, setiap hari (kunjungan ke Pulau Padar) ramai,” katanya.

Wisatawan disebut berdesak-desakan di jalur treking menjelang puncak Pulau Padar yang berukuran kecil.

“Iya (turis berdesak-desakan) tepat di Pos 4. Jalur treking kecil,” ujarnya.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga mengatakan tengah menyiapkan sistem untuk mengatur jumlah kunjungan dan menata sarana prasarana (sarpras) di Pulau Padar.

“Saat ini prosesnya masih penyiapan aplikasi, penataan sarpras di Padar,” kata Hendrikus atau yang akrab disapa Hengki.

Hengki belum membeberkan jumlah kunjungan harian ke Pulau Padar. Ia menyebut data tersebut akan disampaikan saat sosialisasi rencana penerapan kuota wisatawan.

Sebelumnya, Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni juga menyoroti membludaknya kunjungan wisatawan ke Pulau Padar. Ia mengatakan pemerintah tengah mengkaji penerapan kuota jumlah kunjungan harian ke TN Komodo.

Langkah itu diambil setelah viralnya foto dan video Pulau Padar yang tampak padat seperti pasar akibat banyaknya wisatawan.

“Saya sudah bicara juga dengan Bapak Bupati terkait penerapan kuota yang ketat itu harus kita lakukan tapi saya sedang pertimbangan dengan bapak kepala Balai (Taman Nasional Komodo) berapa daya tampung dan daya dukungnya secara obyektif bisa kita lakukan,” kata Raja Juli seusai mengunjungi TN Komodo, Senin (7/7).

Menurutnya, TN Komodo merupakan destinasi wisata berbasis konservasi (eco-tourism), sehingga jumlah pengunjung harus dikendalikan.
“Karena masa depan Taman Nasional Komodo ini sangat bergantung kepada keseriusan kita mengendalikan kunjungan,” ujarnya.

Raja Juli menegaskan kebijakan kuota bukan untuk melarang wisatawan datang, tetapi demi menjaga kelestarian kawasan.

“Welcome semua masyarakat di dunia, di Indonesia mengunjungi salah satu keajaiban dunia. Tetapi kami akan atur berapa orang yang boleh setiap harinya mengunjungi Taman Nasional Komodo berdasarkan riset, kajian yang ada,” kata dia.

“Dengan jumlah yang terbatas orang-orang menikmati indahnya alam dengan lebih leluasa,” dia menambahkan.

Raja Juli juga menyebut sudah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait situasi di Pulau Padar.

***

Selengkapnya klik di sini.