Raja Ampat dalam Sorotan Media Internasional baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pertambangan di Raja Ampat mulai mendapat perhatian dunia. Kekayaan hayatinya membuat Raja Ampat disebut sebagai spot diving dunia.

“Area ini adalah rumah bagi 75% spesies karang dunia dan lebih dari 1.600 jenis ikan,” itulah yang ditulis oleh media Independent UK pada Rabu (11/6).

Media Inggris itu menulis bahwa Raja Ampat ditetapkan sebagai Taman Geopark Global UNESCO dengan zona konservasi laut yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Artinya wilayah ini telah diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari jaringan Geopark Global (taman bumi), yang memiliki nilai geologis penting dan dilindungi.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Zona konservasi laut memiliki arti bahwa area laut dilindungi secara khusus untuk menjaga keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sumber daya laut.

Sisanya, media tersebut menuliskan bagaimana Menteri Bahlil Lahadalia telah menghentikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari empat perusahaan, namun hanya mengawasi operasi yang dilakukan oleh PT Gag Nikel.

Tak hanya Independent UK, media besar AS Associated Press (AP) pun ikut meramaikan isu pertambangan di Raja Ampat.

“Indonesia menghentikan operasi penambangan nikel di destinasi wisata selam unggulan,” itulah judulnya.

Media itu menjelaskan bahwa Raja Ampat merupakan kepulauan di provinsi Papua Barat Daya, membentang seluas hampir 20.000 kilometer persegi.

Mirip-mirip dengan media nasional, AP menjelaskan bagaimana perjalanan tambang nikel di Indonesia.

“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan bertujuan untuk mendominasi pasokan nikel global. Bijih nikelnya terletak di endapan dangkal, mudah diakses saat hutan hujan ditebang,” tulisnya.

Pada tahun 2023, Indonesia memiliki lebih dari setengah pasokan nikel global. Negara ini telah memiliki 27 pabrik peleburan nikel selama dekade terakhir dan berencana untuk membuka 22 pabrik lagi, menurut S&P Global Commodity Insights.

Nikel dulunya dikenal terutama untuk membuat baja tahan karat, tetapi permintaan telah meroket karena produsen mobil seperti Tesla menggunakannya untuk membuat baterai kendaraan listrik dan produsen baterai yang lebih besar menggunakannya dalam proyek listrik bersih.

“Pertumbuhan pesat industri nikel Indonesia telah menyebabkan degradasi lingkungan di beberapa wilayah di Pulau Sulawesi, kata juru kampanye hutan Greenpeace Iqbal Damanik,” tutup media itu.