Setelah melewati jejak panjang dari era bajak laut, pencurian lintas negara, hingga tarik-ulur hukum selama bertahun-tahun, sebuah patung Buddha kuno akhirnya pulang ke tanah asalnya di Jepang. Patung itu segera dipamerkan di negeri sakura.
Patung itu patung Bodhisattva Kanzeon. Patung Bodhisattva Kanzeon diakui sebagai properti budaya berwujud (tangible cultural heritage) oleh Prefektur Nagasaki. Patung itu digondol oleh pencuri asal Korsel dari kuil Kannonji pada 2012.
Dikutip dari Asahi Shimbun, Kamis (15/5/2025), setelah proses hukum yang berlarut-larut selama tujuh tahun, otoritas Korea Selatan akhirnya mengembalikannya ke kuil Jepang pada 12 Mei.
Patung itu disimpan oleh Korsel sejak 2013, tak lama setelah pelaku pencurian ditangkap.
Kuil Kannonji dan pemerintah Jepang meminta agar patung perunggu tersebut dikembalikan. Namun, sebuah kuil Korea Selatan mengklaim sebagai pemilik patung itu. Kuil itu beralasan bahwa artefak tersebut dijarah dari Korea oleh bajak laut Jepang pada abad pertengahan.
Setelah proses pengadilan yang panjang, Mahkamah Agung Korea Selatan menegaskan pada 2023 bahwa kuil Jepang tersebut adalah pemilik sah patung tersebut.
Meskipun mengakui adanya penjarahan historis, pengadilan mengakui bahwa kuil Jepang tersebut telah memiliki patung tersebut cukup lama untuk menetapkan kepemilikan yang sah.
Sekitar 40 orang, termasuk Wali Kota Tsushima Naoki Hitakatsu, menghadiri upacara peringatan untuk merayakan kembalinya patung tersebut.
Di antara mereka adalah Tatsuma Murase, kepala kelompok umat kuil. Murase yang berusia 70 tahun, membawa foto mendiang ayahnya, Keizo, pemimpin kelompok tersebut pada saat pencurian itu terjadi.
“Saya akhirnya dapat memberi tahu ayah saya bahwa patung itu kembali dengan selamat. Melihatnya kembali ke tempatnya membuat saya sangat lega,” kata Tatsuma.
Untuk mencegah pencurian di masa mendatang, patung tersebut akan dipercayakan ke Museum Tsushima. Patung tersebut akan dipamerkan di depan publik mulai 16 Mei hingga 15 Juni.