Jepang telah mengerahkan personel militer ke Prefektur Akita di utara Jepang. Hewan liar itu sudah terlihat di pemukiman bahkan tempat wisata.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup serangan ini telah mengakibatkan 12 kematian dan lebih dari 100 orang terluka sejak bulan April.
Beruang telah terlihat di dekat sekolah, stasiun kereta api, supermarket, dan bahkan resor pemandian air panas, dengan serangan dilaporkan hampir setiap hari, terutama di wilayah utara negara itu, seperti dikutip dari Independent UK pada Jumat (7/11).
“Setiap hari, beruang memasuki wilayah permukiman di wilayah tersebut dan dampaknya semakin meluas. Tanggapan terhadap masalah beruang merupakan hal yang mendesak,” kata Wakil Sekretaris Kabinet Fumitoshi Sato.
Para tentara tidak akan menggunakan senjata api untuk membasmi beruang. Mereka akan mengerahkan perangkap kotak dengan umpan makanan, membantu mengangkut pemburu lokal, dan membantu pembuangan bangkai beruang.
Sementara itu, Gubernur Akita, Kenta Suzuki, mengatakan bahwa pemerintah daerah mulai putus asa karena kekurangan tenaga kerja di tengah laporan serangan beruang yang terus bertambah setiap hari.
Operasi dimulai di kota Kazuno, penduduk telah diimbau untuk menghindari hutan lebat di sekitarnya selama berminggu-minggu. Mereka juga diimbau tetap di rumah setelah gelap, dan membawa lonceng untuk mengusir beruang yang mungkin mencari makan di dekat rumah mereka.
“Warga kota merasakan bahaya setiap hari,” kata Wali Kota Kazuno, Shinji Sasamoto.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kazuno merupakan kota berpenduduk 30.000 jiwa yang terkenal dengan sumber air panasnya, pemandangan yang dramatis, dan beragam apel manisnya. Kawasan ini tentu dipenuhi oleh wisatawan.
Setelah Kazuno, tentara akan melanjutkan perburuan ke Odate dan Kitaakita berdasarkan perjanjian yang berlaku hingga akhir bulan.
Menteri Pertahanan Shinjiro Koizumi mengatakan pada hari Selasa bahwa misi beruang bertujuan untuk membantu mengamankan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Beruang hitam Jepang, yang umum di sebagian besar wilayah Jepang, memiliki berat hingga 130 kg. Beruang cokelat di pulau Hokkaido di utara Jepang dapat mencapai berat 400 kg.
Ini bukan pertama kalinya Jepang mengerahkan pasukan untuk membantu pengendalian satwa liar.
Militer menyediakan pengawasan udara untuk perburuan rusa liar sekitar satu dekade lalu dan membasmi singa laut untuk melindungi perikanan pada tahun 1960-an.






