Situasi Nepal Tak Terkendali, Picu Banyak Negara Keluarkan Travel Warning

Posted on

Eskalasi demonstrasi yang terjadi Nepal dewasa ini semakin tak terbendung, geram masyarakat kepada pemerintah yang telah berlarut menjadi penyulutnya.

Aksi yang dimulai sejak Senin (8/9/2025) itu semakin membesar sampai terjadi pembakaran bangunan-bangunan, jatuhnya korban jiwa hingga penutupan bandara yang membuat Nepal menjadi sorotan dunia.

Dari situasi panas tersebut beberapa negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya yang hendak berkunjung ke Nepal. Ataupun mengimbau warga negaranya yang berada di Nepal untuk menjauh dari titik rawan dan berhati-hati, juga selalu meng-update informasi terkini.

India

Mengutip The New Indian Express, Kamis, (11/9) sebagai negara tetangga dari Nepal, India sudah lebih awal untuk mengeluarkan peringatan perjalanan terkait situasi yang terjadi. Bukan hanya itu, melalui Kementerian Luar Negeri India (MEA) juga turut berduka cita dengan situasi yang terjadi di sana, India berharap Nepal bisa kembali menjadi lebih baik.

“Kami terus memantau perkembangan di Nepal sejak kemarin dan sangat berduka atas hilangnya banyak nyawa anak muda. Doa dan pikiran kami menyertai keluarga korban. Kami juga mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih,” ungkap MEA.

Singapura

Melalui Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA), Pemerintah Singapura menegaskan untuk warganya menunda untuk saat ini keberangkatan ke Nepal. Dan untuk warganya yang sudah ada di Nepal untuk senantiasi berhati-hati.

“Warga juga sebaiknya terus memantau berita lokal dengan cermat dan mematuhi instruksi dari pihak berwenang,” tulis MFA dilansir dari CNA.

Australia

Dari laporan Mint, Australia juga mengeluarkan peringatan perjalanan ke Nepal. Melalui Kementerian Luar Negeri, mereka mengimbau meski situasi terkini lebih landai daripada beberapa hari lalu, warga negara Australia harus tetap waspada.

“Pihak berwenang Nepal telah memberlakukan jam malam di Lembah Kathmandu dan kota-kota besar lainnya. Tetaplah berada di tempat yang aman, patuhi jam malam dan ikuti instruksi dari otoritas setempat,” tulis imbauan tersebut.

Kanada

Kemudian, dikutip dari Visasnews, Pemerintah Kanada juga mengimbau warganya untuk berhati-hati. Jauhi area-area yang rawan kerusuhan.

“Hindari area di sekitar gedung pemerintah dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat,” ujar imbauan itu.

Prancis

Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengeluarkan peringatan penuh kepada warganya terkait situasi yang terjadi di Nepal saat ini. Karena situasi masih belum bisa diprediksi.

“Kami sarankan untuk menunda rencana perjalanan ke Nepal hingga situasi membaik. Dan bagi warga negara Prancis di Nepal diimbau untuk menjauhi kerumunan, menghindari perjalanan, tetap di rumah atau di hotel, dan mematuhi jam malam yang diberlakukan Pemerintah Nepal,” terang Kemenlu Prancis.

Amerika Serikat

Amerika Serikat juga menetapkan peringatan perjalanan dan turut mengimbau warga negaranya untuk selalu waspada dengan situasi di sana. Patuhi kebijakan yang diterapkan otoritas Nepal.

“Tentara telah dikerahkan dan memberlakukan jam malam. Kami menyarankan semua warga negara Amerika Serikat untuk tetap tinggal di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut,” jelas Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nepal.

Inggris

Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengeluarkan peringatan perjalanan serupa dengan negara-negara lainnya terkait situasi Nepal. Untuk warganya yang akan berangkat ke Nepal, mereka disarankan untuk meninjau lebih lanjut apakah memungkinkan untuk berada di sana atau tidak.

“Hubungi maskapai penerbangan, hotel, dan operator tur Anda untuk mendapatkan informasi terbaru sebelum bepergian,” kata FCDO.

Indonesia

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga terus memantau situasi area dan warga Indonesia di Nepal. Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, ada 57 WNI di Nepal dan 43 lainnya adalah delagasi yang tengah menghadiri pertemuan dan konferensi.

“Berdasarkan komunikasi terakhir, tak ada korban. Namun kami terus melakukan langkah-langka kontijensi,” jelas Judha seperti yang diberitakan Antara.