Dalam memperingati Hari Sungai Sedunia yang jatuh setiap Minggu keempat bulan September, BRI Peduli melalui program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan” menggelar aksi bersih-bersih dan edukasi lingkungan di Tukad Badung, Denpasar, Bali. Lebih dari sekadar kegiatan lingkungan, inisiatif ini juga menjadi upaya konkret dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata.
Tukad Badung telah menjadi salah satu ikon wisata sungai di Denpasar yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan jalur pedestrian yang ditata rapi, serta nuansa alami khas sungai tropis, kawasan ini menjadi magnet wisata baru yang memadukan aspek ekologi, edukasi, dan rekreasi.
Namun, seiring tingginya aktivitas masyarakat dan kunjungan wisatawan, tantangan terhadap kebersihan dan kelestarian sungai pun meningkat. Melalui program ini, BRI Peduli mengajak generasi muda dan komunitas lokal untuk terlibat langsung dalam menjaga ekosistem sungai. Aktivitas yang dilakukan meliputi pembersihan sungai, edukasi pemilahan sampah, serta pemasangan trash barrier untuk mencegah masuknya sampah ke aliran sungai.
“Sungai yang bersih dan lestari bukan hanya penting untuk ekosistem, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam pengembangan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Corporate Secretary BRI, Dhanny, dalam rilis yang diterima detiktravel Minggu (28/9).
Program ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar. Sampah organik hasil pilah dimanfaatkan untuk pupuk kompos atau pakan ternak, sedangkan sampah anorganik didaur ulang dan dijual ke pengepul. Dengan pendekatan berbasis padat karya, kegiatan ini juga membuka lapangan kerja baru di sektor lingkungan dan wisata.
Kolaborasi BRI dengan Yayasan Sungai Watch Indonesia turut memperkuat dampak positif program ini. Sejak awal 2025, mereka berhasil memasang 18 trash barrier di Tukad Badung dan mengumpulkan lebih dari 64 ton sampah anorganik. Selain itu, lebih dari 2.200 relawan dan warga telah dilibatkan, menghasilkan potensi reduksi karbon sebesar 193,27 ton CO₂e-kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim.
Kebersihan lingkungan adalah salah satu indikator penting dalam menarik minat wisatawan modern yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan. Oleh karena itu, inisiatif seperti ini menjadi bagian penting dari upaya mempertahankan citra Bali sebagai destinasi ramah lingkungan dan berbudaya.
“Melalui momentum Hari Sungai Sedunia, BRI menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan. Ini bukan hanya tentang sungai, tapi tentang masa depan pariwisata Indonesia,” ujar Dhanny.