Survei: Pelancong Kini Pilih AI untuk Rancang Liburan Mereka

Posted on

Kecerdasan buatan (AI) kini mulai mengambil peran dalam dunia pariwisata. Menurut laporan terbaru dari Abta, asosiasi pelaku industri perjalanan di Inggris, semakin banyak generasi muda yang menggunakan AI seperti ChatGPT untuk merancang liburan mereka.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (10/10/2025) survei yang dilakukan Abta mengungkap bahwa hampir 1 dari 5 anak muda berusia 25-34 tahun memilih memanfaatkan AI sebagai sumber inspirasi untuk perjalanan ke luar negeri.

Meskipun paket liburan masih menjadi pilihan akhir yang paling banyak dibeli, tren tersebut menunjukkan adanya perubahan perilaku wisatawan, terutama di kalangan milenial dan Gen Z.

Generasi Tua Masih Setia pada Brosur

Sementara AI mulai diminati anak muda, generasi di atas 55 tahun masih cenderung mengandalkan sumber konvensional. Hanya sekitar 3% dari kelompok usia ini yang menyebut AI sebagai referensi liburan. Bahkan secara keseluruhan, 25% warga Inggris masih lebih memilih brosur cetak untuk mencari ide liburan.

Abta memperkirakan penggunaan teknologi akan meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan. Dalam konferensi tahunan mereka yang digelar di Magaluf, Mallorca, Spanyol, asosiasi itu melaporkan bahwa dua dari lima responden menyatakan siap memberikan kepercayaan pada asisten AI untuk membantu memesan perjalanan mereka.

Menariknya, meski kondisi ekonomi global masih belum stabil, minat masyarakat Inggris untuk berlibur justru semakin tinggi. Survei Abta menunjukkan bahwa 87% orang Inggris berlibur, baik di dalam maupun luar negeri, dalam setahun terakhir.

Bahkan, banyak yang menyebut liburan sebagai pengeluaran paling penting, mengalahkan belanja hiburan, gadget, atau aktivitas rekreasi lainnya. CEO Abta, Mark Tanzer, menilai tren penggunaan AI ini merupakan cerminan dari perubahan gaya hidup konsumen di berbagai sektor.

“Tantangan bagi industri perjalanan adalah bagaimana memanfaatkan potensi AI untuk mendukung bisnis, namun tetap menjaga sentuhan personal dan keahlian yang hanya bisa didapat dari agen atau operator tur berpengalaman,” ungkap Tanzer.

Penggunaan AI dalam merencanakan liburan juga meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Survei yang melibatkan sekitar 2.000 orang dewasa di Inggris pada Juli lalu menemukan bahwa 8% responden menggunakan AI untuk mencari inspirasi liburan, naik dari 4% pada 2024.

Generasi muda tidak hanya aktif menggunakan teknologi, tetapi juga lebih sadar akan pentingnya keseimbangan hidup. Sebanyak 90% responden berusia 25-34 tahun menganggap liburan sangat penting bagi kesehatan mental mereka, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang berada di angka 80%.

Mereka juga dua kali lebih mungkin memilih hotel, destinasi atau penyedia perjalanan berdasarkan komitmen terhadap lingkungan 20% dibanding 10% di kelompok usia lainnya.

Meski tren kesadaran lingkungan meningkat, tidak semua pihak yakin sepenuhnya. CEO Jet2 (maskapai sekaligus operator tur), Steve Heapy, mengatakan bahwa keinginan untuk ramah lingkungan sering kali terganjal faktor biaya.

“Semua orang ingin lebih ramah lingkungan, tapi kalau biayanya lebih mahal, mereka biasanya berpikir dua kali. Anak-anak muda sekarang tampaknya lebih bertanggung jawab dan menjalani hidup sehat, berbeda jauh dengan zaman saya dulu. Ini yang perlu kita pahami, karena mereka adalah masa depan,” ungkapnya.