Tak Lagi Sama, Banyak Wisatawan Eropa Mulai Tinggalakan Pattaya

Posted on

Pattaya dikenal sebagai surga wisata yang penuh pesona eksotis yang ada di Thailand. Tapi belakangan, situasinya berubah.

Wisatawan asal Eropa perlahan mulai meninggalkan kota tersebut. Banyak dari mereka yang dulu begitu setia berkunjung ke Thailand, kini memutuskan untuk tidak kembali.

Dikutip Pattaya Mail, Minggu (4/5/2025) ada banyak alasannya mulai dari soal keamanan hingga kualitas pengalaman yang menurun. Ada pula yang merasa Pattaya yang dulu mereka cintai telah bergeser arah. Kota itu dianggap sudah lebih sibuk mengejar keuntungan cepat dan mulai mentoleransi perilaku yang tak lagi menyenangkan.

“Saya sudah bolak-balik ke Thailand selama 25 tahun. Perubahan pada turis dan orang Thailand tidak bisa dipungkiri,” kata seorang wisatawan.

Ia mengenang masa ketika mayoritas turis Eropa adalah backpacker yang haus petualangan atau pensiunan yang datang mencari kedamaian. Tapi sekarang, situasinya sudah berubah.

“Dulu di Eropa, orang-orang yang agak ‘kasar’ biasanya pergi ke Spanyol, berpesta semalam suntuk dan berkelahi dengan bayangan sendiri. Sekarang mereka sudah menemukan Thailand,” wisatawan itu menerangkan.

Pattaya yang dulu terasa agak mahal dan jauh untuk kalangan pecinta pesta kini jauh lebih mudah dijangkau. Tiket murah, promosi influencer, dan lemahnya pengawasan membuat kota itu jadi magnet bagi mereka yang mencari kesenangan tanpa banyak aturan.

Dan sayangnya, menurut banyak pengunjung lama, itu bukan perubahan yang positif. Bukan hanya wisatawannya yang berubah, penduduk lokal pun ikut berubah. Kondisi itu dirasakan oleh mereka yang sudah lama mengenal kota ini.

“Dulu orang Thailand sangat menghargai para wisatawan. Tapi sekarang mereka sudah lebih paham dan mulai menginginkan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri,” ujar seorang ekspatriat.

“Bukan berarti mereka salah. Dunia memang sedang berubah tapi rasa saling menghormati itu. rasanya bergeser, sekarang semuanya jadi serba ‘saya duluan’,” kata dia.

Pandangan seperti itu nyatanya diamini oleh banyak orang. Mereka merasa bahwa perubahan yang terjadi bukan hanya soal Thailandnya saja. Tetapi, juga mencerminkan perubahan sosial yang lebih besar, bahkan di negara mereka sendiri.

“Orang-orang sekarang tidak lagi menghargai kesopanan atau kedamaian. Jadi tak heran kalau mereka berperilaku semaunya di mana pun mereka berada,” kata seorang turis.

Rasa rindu terhadap masa lalu pun terasa kuat di kalangan wisatawan lama. Salah satunya mengenang masa-masa dahulu yang ia sebut sebagai masa terbaik, di mana Pattaya begitu tenang dan lebih beradab.

“Tahun-tahun antara 1955 hingga 1990 adalah masa terbaik,” katanya.

Karena itulah, banyak orang Eropa kini melirik alternatif lain. Beberapa memilih Vietnam atau Kamboja. Yang lain bahkan merasa lebih nyaman tinggal di rumah saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *