Tangerang Selatan, Banten termasuk salah satu contoh kota satelit yang tengah mengembangkan wisata berbasis urban dan komunitas. Destinasi urban tourism yang dikembangkan di Tangsel ini membidik wisatawan lokal dan keluarga.
Lokasi Tangsel yang strategis ini membuatnya berpeluang besar tumbuh menjadi kota wisata alternatif yang modern, kreatif, dan ramah komunitas.
Ada berbagai pilihan taman kota yang dapat ditemui Tangsel. Misalnya saja Taman Kota BSD, wisata edukatif di kawasan Puspiptek, serta taman di pinggiran sungai seperti Jaletreng. Selain itu ada tempat hiburan kekinian seperti AEON Mall, ICE BSD, dan berbagai kafe tematik yang sering jadi tempat hang out kalangan muda.
Di Tangsel juga ada kawasan budaya seperti Kampung Anggrek Rawa Buntu. Traveler yang senang berwisata kuliner juga dapat mengunjungi beraneka cafe yang di buka di sudut jalan Tangsel.
Jika mau bermain salju tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, ada Trans Snow Bintaro.
Tangsel juga ramah untuk wisatawan yang suka berolahraga. Siapa yang tak kenal dengan Bintaro Loop. Lokasi ini disukai penggemar sepeda balap dan pelari.
Dan yang nggak kalah menariknya semakin menjamurnya hotel di Tangsel sebagai pertanda investor juga melihat potensi wisata di Tangsel.
Meski Tangsel telah mengembangkan berbagai tempat wisata, ada beberapa tantangan yang perlu dibenahi.
Antara lain akses transportasi publik antar kawasan wisata belum optimal. Di berbagai daerah Tangsel, seperti Ciputat, dan Pondok Cabe, kemacetan masih menjadi makanan sehari-hari karena minim transportasi umum. Jalanan juga dirasa masih sempit di beberapa daerah.
Beberapa kali wacana pembangunan MRT dari Lebak Bulus menuju BSD digaungkan namun selalu terkendala biaya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Terakhir kabarnya, moda transportasi apa yang akan dibangun untuk menghubungkan Kabupaten Tangerang Selatan dan Jakarta adalah dalam bentuk skytrain atau kereta gantung. Untuk membangunnya, pemerintah bakal menggandeng pihak swasta seperti pengembang perumahan.
Selain akses transportasi yang masih kurang, informasi destinasi masih kurang terintegrasi, serta belum terlalu kuatnya identitas pariwisata kota.
Promosi wisata Tangerang Selatan juga dinilai beberapa kalangan masih terbatas sehingga wisatawan dari luar Jabodetabek belum banyak yang tahu padahal Tangerang Selatan sebenarnya berpotensi menjadi destinasi wisata kota yang menarik dengan banyaknya ruang terbuka hijau, komunitas kreatif, pusat perbelanjaan, serta budaya lokal yang bisa diangkat lebih luas.
Jika melihat data dari Badan Pusat Statistik per awal tahun ini, dari seluruh daerah di Banten, berdasarkan daerah tujuan, Tangerang Raya selalu menjadi daerah tujuan utama perjalanan wisata turis asing dan nasional di Banten.
Tapi yang menarik wisatawan yang berasal dari Kota Tangerang Selatan justru merupakan wisatawan yang paling sering menuju provinsi lain. Jadi bisa dikatakan orang Tangsel malah lebih suka pelesir ke luar daerahnya.
Untuk itu memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk merancang strategi pariwisata yang jelas, inklusif, dan lebih berkelanjutan di Tangsel.
—–
Dadan Kuswaraharja, jurnalis detikcom, tulisan ini merupakan pandangan pribadi.