Keretakan tebing Pura Batu Bolong di Tanah Lot Bali masih dalam penanganan. Rencana pengamanan dan pengajuan anggaran masih dilakukan.
Keretakan di Pura Batu Bolong, Daya Tarik Wisata (DTW) di Tanah Lot, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali itu pertama kali terpantau sekitar setahun lalu.
Setelah diketahui ada keretakan tahun lalu, Pangempon dan Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Pura Luhur Tanah Lot, Tabanan, Bali, membatasi akses pengunjung ke Pura Batu Bolong. Total, ada 10 titik keretakan.
Posisi keretakan pada tebing berada di sekitar akses menuju Pura Batu Bolong. Tebing tersebut berlubang atau bolong pada bagian tengahnya. Karena itulah pura yang ada di atasnya disebut Pura Batu Bolong.
Manager DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, mengatakan bahwa tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) bersama konsultan telah melakukan sosialisasi terkait rencana penanganan keretakan tebing tersebut.
“Saat itu dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bendesa Adat Beraban, Perbekel, perwakilan dari Dinas PUPR, manajemen operasional Tanah Lot, dan pengempon Pura Batu Bolong,” kata Sudiana, Selasa (27/5/2025).
Sudiana menyebut desain pengamanan tebing sudah mendapatkan persetujuan. Saat ini prosesnya telah memasuki tahap pengajuan anggaran.
“Yang pasti, setelah semuanya disetujui, akan segera diinformasikan kepada masyarakat dan pihak terkait. Mudah-mudahan secepatnya bisa ditangani,” ujarnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan pengerjaan fisik akan dimulai. Pelaksanaan proyek masih menunggu tahapan lanjutan dari pihak terkait.
Di sisi lain, menyambut musim liburan pertengahan tahun, DTW Tanah Lot menyatakan telah menyiapkan berbagai langkah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung.
—
Artikel ini sudah tayang di detikBali, baca selanjutnya di sini.