Untuk pertama kalinya, pramugari Lion Air melayani jemaah haji dari Indonesia, tepatnya dari Padang dan Banjarmasin. Mereka merasa deg-degan.
Lion Air bakal melayani penerbangan haji Indonesia untuk pertama kalinya dari dua embarkasi, Padang dan Banjarmasin. Dalam pelayanan haji sebelumnya, hanya dua maskapai yang digunakan, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Dalam debut penerbangan pelayanan haji, Lion Air menerjunkan putra-putri daerah yang berasal dari daerah itu. Langkah itu sebagai sebuah strategi untuk mempermudah komunikasi, terutama dengan jemaah lansia.
Salah satu pramugari yang ditugaskan adalah Eunike Lestriana, putri daerah asal Bengkulu. Kendati jemaah dari embarkasi Padang mayoritas berasal dari Sumatera Barat, sebanyak 1.634 jemaah asal Bengkulu juga akan berangkat dari sana. Kehadiran Eunike sangat membantu, sebab tak semua jemaah fasih berbahasa Indonesia.
Mempunyai pengalaman sebagai pramugari sejak 2013, namun bertugas perdana dalam rombongan jemaah haji tetap membuatnya antusias dan deg-degan.
“Pressure ada sih. Kalau umroh, Alhamdulliah kita sudah ada pengalaman, rekan-rekan yang lain juga. Tapi untuk haji ini sendiri, ini adalah tahun pertama, dari kami sendiri agak sedikit deg-degan,” ujar Eunike kepada detikTravel di Asrama Haji Padang, Jumat (2/5/2025) malam.
Kendala Bahasa
Tantangan terbesar bagi Eunike untuk melayani jemaah haji dari Embarkasi Padang terletak pada kendala bahasa. Bengkulu sendiri memiliki bahasa yang berbeda dengan Padang. Ada sembilan kabupaten di Bengkulu, masing-masing punya aksen sendiri.
“Terkait bahasa, untuk Padang sedikit berbeda dengan bahasa Bengkulu. Untuk bahasa Bengkulu sendiri sebenarnya ada 9 kabupaten jadi untuk aksen dan bahasa-bahasanya itu agak sedikit berbeda. Mungkin kalau misalnya bahasa (daerah) Utara bahasanya apa, bahasa untuk Bengkulu Selatan pakai akhirannya itu sendiri seperti bahasa Melayu, jadi beda,” kata Eunike.
Meski begitu, Eunike mengaku akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para jemaah haji, karena bisa jadi itu adalah pengalaman pertama mereka naik pesawat setelah menabung selama bertahun-tahun.
“Mungkin itu pengalaman pertama mereka naik pesawat, jadi kita dituntut untuk memberi pelayanan yang ekstra, karena mereka mungkin sudah dari jauh untuk menabung, untuk haji itu sendiri dan untuk naik pesawat,” ujar dia.
“Jadi, kami dituntut memberikan pelayanan sebisa mungkin, sebagus mungkin kepada penumpang. Terus bersabar. Mulai dari menyambut mereka, menyervis mereka makanan dan minuman, apapun yang dibutuhkan mereka selama penerbangan,” kata dia. terbang