Tercorengnya ‘Kening’ Museum Louvre

Posted on

Pencurian yang terjadi di Museum Louvre menciptakan citra buruk Prancis. Melenggangnya maling membawa 8 perhiasan bernilai fantastis menjadi bukti betapa buruknya sistem keamanan di Museum Louvre.

Dikutip dari BBC, Senin (20/10/2025) Museum Louvre dibibol maling pada hari Minggu (19/10) tak lama ketika museum dibuka. Ya, aksi maling ini dilakukan saat siang bolong!

“Orang-orang dapat memarkir alat pengangkat furnitur di tengah kota Paris, lalu mengangkatnya dalam beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya dan memberikan citra buruk bagi Prancis,” kata Gérald Darmani, Menteri Kehakiman Prancis.

Museum mengumumkan akan tetap tutup pada hari Senin setelah pencurian tersebut.

Ada kekhawatiran bahwa jika para pencuri tidak segera ditangkap, barang-barang tak ternilai harganya tersebut, termasuk kalung berlian dan zamrud pemberian Kaisar Napoleon kepada istrinya akan dipecah dan diselundupkan keluar negeri.

Darmanin mengatakan bahwa ia yakin polisi pada akhirnya akan menangkap para pencuri. Namun, kepala organisasi yang mengkhususkan diri dalam menemukan dan memulihkan karya seni curian dan jarahan memperingatkan bahwa jika para pencuri tidak tertangkap dalam 24 hingga 48 jam ke depan, perhiasan curian tersebut kemungkinan besar akan hilang.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nuñez mengatakan ia menyadari adanya kerentanan besar dalam keamanan museum di Prancis. Media Prancis melaporkan bahwa laporan awal oleh Pengadilan Auditor (yang akan diterbitkan pada bulan November) menyebutkan sepertiga ruangan di sayap tempat perampokan terjadi tidak memiliki kamera pengawas.

Kasus perampokan ini juga diketahui Presiden Emmanuel Macron. Dia menggambarkan perampokan itu sebagai serangan terhadap warisan dan sejarah Prancis. Macron juga berjanji untuk menemukan kembali perhiasan warisan kerajaan yang hilang akan kembali ke tempatnya.

“Segalanya sedang dilakukan, di mana pun, untuk mencapai hal ini, di bawah pimpinan Kejaksaan Paris,” katanya dalam pernyataan di media sosial seperti dikutip dari AFP.

Menurut Kementerian Kebudayaan Prancis, pelaku mengincar dua kotak kaca berpengaman tinggi di Galerie d’Apollon, yang menyimpan sebagian dari permata mahkota Prancis. Total ada delapan benda berharga yang hilang, termasuk kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon untuk Permaisuri Marie Louise, diadem milik Permaisuri Eugenie (istri Napoleon III), anting zamrud milik Marie Louise, dan kalung safir milik Ratu Marie Amelie dan Ratu Hortense.

Satu benda bersejarah lainnya, mahkota abad ke-19 bertatahkan 1.354 berlian dan 56 zamrud milik Permaisuri Eugenie, justru ditemukan dalam kondisi rusak di dekat museum.

Peringatan keamanan sejak puluhan tahun lalu

Faktanya, pencurian di Museum Louvre sudah sering terjadi. Direktur Louvre, Pierre Rosenberg, memperingatkan bahwa keamanan museum rapuh, terlihat setelah sebuah lukisan karya maestro Prancis Camille Corot dicuri di siang bolong pada tahun 1998.

Setelah mengambil alih pada tahun 2021, direkturnya saat ini, Laurence des Cars, meminta kepolisian Paris untuk melakukan audit keamanan museum.

Masalah keamanan terus menghantui museum sejak dibuka kembali pasca Perang Dunia II. Pada tahun 1966, terjadi pencurian perhiasan antik saat sedang diangkut kembali ke Prancis setelah dipinjamkan ke sebuah museum di Virginia. Perhiasan-perhiasan tersebut ditemukan kembali di dalam kantong belanjaan di New York.

Pada bulan Januari 1976, pencuri mengambil sebuah lukisan Flemish dari museum. Dan pada bulan Desember di tahun yang sama, pria-pria bertopeng mencuri sebuah pedang bertahtakan permata milik Raja Prancis Charles X. Pedang tersebut hingga kini belum ditemukan kembali.

Pada tahun 1990, pencuri mengambil sebuah lukisan kecil karya Renoir dari Louvre dengan cara dipotong dari bingkainya di siang bolong dan dicuri bersama 12 buah perhiasan Romawi kuno dan beberapa lukisan lainnya. Lima tahun kemudian, dua benda dicuri dalam satu minggu.

Maju lagi ke tahun 1998, sebuah lukisan Camille Corot dipotong dari bingkainya dan menghilang. Lukisan itu hingga kini belum ditemukan. Pada tahun 2021, sebuah baju zirah Renaisans Italia yang dicuri pada tahun 1983 ditemukan kembali dari koleksi keluarga pribadi di Prancis bagian barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *