Pemburu wisata seks semakin banyak datang ke kawasan hiburan malam Kabukicho, Tokyo. Di saat bersamaan, para pekerja seks komersial (PSK) perempuan dibayangi hukuman pidana.
Dikutip dari AFP, sejumlah laporan menyebutkan bahwa PSK itu kian banyak melayani turis asing setelah pandemi Covid-19. Mereka beroperasi di sekitar Taman Okubo yang terkenal dekat dengan ikon patung Godzilla.
Kendati prostitusi tidak dilarang dalam hukum Jepang, namun ada batasan tertentu aktivitas yang diizinkan atau tidak. “Saya lebih memilih klien asing karena mereka tidak menawar dan kecil kemungkinan mereka adalah polisi,” ujar Ria (nama samaran), seorang pekerja seks yang kerap melayani turis dari Korea Selatan, China, bahkan Amerika, dan Eropa.
Ria mengaku bekerja tanpa perantara dan langsung membawa pelanggan ke hotel cinta (love hotel) di sekitar lokasi.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Harga yang ditawarkan rentang 15.000-30.000 yen, bahkan bisa lebih murah.
“Harga murah itu disebabkan biaya hidup dan penurunan daya beli yang membuat banyak pria Jepang menuntut harga lebih murah,” kata Ria.
Azu, 19, PSK lainnya mengaku bisa mendapatkan 20.000 yen per jam untuk klien dengan kondom.
Artikel mengenai jeritan hati pekerja seks komersial di Jepang ini menjadi artikel terpopuler, Kamis (13/11/2025). Baca selengkapnya di sini.
Baca artikel terpopuler lainnya:






