Terpopuler: Tari Gambyong Bukan Sekadar Pertunjukan Seni

Posted on

Tari Gambyong bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebuah ekspresi budaya yang menyimpan makna filosofis mendalam. Simak fakta-fakta tentang tari Gambyong lainnya.

Tari Gambyong berasal dari Jawa Tengah dan berkembang di Surakarta. Tarian itu kerap dipentaskan dalam berbagai upacara adat maupun pertunjukan resmi.

Dengan gerakan yang lembut dan ekspresi anggun, Tari Gambyong menjadi simbol kehalusan, kesuburan, dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Asal-usul dan Sejarah Tari Gambyong

Awal mula Tari Gambyong berkaitan erat dengan tradisi tari tayub atau tari tledhek, yaitu tarian yang dilakukan oleh penari perempuan dalam acara hiburan dan perayaan rakyat. Pada masa lalu, tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara sosial, termasuk sebagai hiburan bagi tamu dalam perayaan panen atau hajatan besar.

Nama Gambyong berasal dari seorang penari terkenal bernama Sri Gambyong, yang hidup pada masa Keraton Surakarta di abad ke-19. Ia memiliki gerakan yang sangat luwes dan ekspresi yang memukau, sehingga banyak orang mengagumi gaya tariannya.

Karena keindahan tariannya yang khas, gaya tari Gambyong kemudian diadaptasi dan dilembagakan oleh Istana Mangkunegaran, menjadikannya tarian yang lebih terstruktur dan memiliki pola gerak khas.

Pada tahun 1950-an, seorang koreografer istana bernama Nyi Bei Mintoraras menyusun kembali koreografi Tari Gambyong menjadi bentuk yang lebih teratur, dikenal sebagai Gambyong Pareanom.

Versi ini lebih mengedepankan aspek keanggunan dan estetika, sehingga cocok untuk dipentaskan dalam acara resmi dan upacara adat.

Makna Filosofis di Balik Tari Gambyong

Tari Gambyong tidak hanya mengutamakan keindahan gerak, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam. Dalam budaya Jawa, setiap elemen dalam tarian ini mencerminkan harmoni kehidupan, antara manusia, alam, dan spiritualitas.

1. Simbol Kesuburan dan Kemakmuran

Tari Gambyong sering dikaitkan dengan Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Oleh karena itu, tarian ini sering dibawakan dalam acara yang berkaitan dengan pertanian dan panen, sebagai bentuk harapan agar hasil bumi melimpah dan kehidupan masyarakat tetap makmur.

2. Kehalusan dan Kesopanan

Gerak Gerakan dalam Tari Gambyong sangat lembut, mengalir, dan penuh keseimbangan. Setiap langkah, ayunan tangan, hingga ekspresi wajah penari menekankan nilai-nilai kesopanan dan kehalusan, yang menjadi bagian dari filosofi hidup masyarakat Jawa.

3. Keseimbangan antara Lahir dan Batin

Keanggunan gerakan Tari Gambyong mencerminkan harmoni antara dunia fisik dan spiritual. Dalam tradisi Jawa, keseimbangan antara tubuh dan jiwa sangat dijunjung tinggi, sehingga tarian ini dianggap sebagai simbol ketenangan dan keharmonisan batin.

Artikel itu menjadi yang terpopuler di detiktravel kemarin, diikuti harga sewa rumah di Spanyol yang tidak masuk akal dan 12 tempat wisata yang dulu ramai tetapi kini sepi.

Berikut 10 besar artikel paling populer Sabtu (24/5/2025):