Penerbangan maskapai KLM dari Amsterdam menuju Karibia gagal berangkat. Penyebabnya, seekor tikus.
Tikus itu ditemukan berkeliaran di dalam kabin pesawat. Insiden tak lazim tersebut membuat jadwal penerbangan buyar dan pesawat harus dikandangkan untuk pembersihan menyeluruh.
Pesawat tersebut semula dijadwalkan terbang ke Aruba sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Bonaire. Namun, penumpang yang menunggu penerbangan lanjutan ke Bonaire diberi tahu bahwa penerbangan dibatalkan akibat temuan tikus di dalam pesawat.
Juru bicara KLM menyebut kejadian itu sebagai insiden yang “sangat luar biasa”.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Keselamatan dan kesejahteraan penumpang serta awak selalu menjadi prioritas utama kami,” kata juru bicara KLM, seperti dikutip Fox News, Kamis (18/12/2025).
Dia menjelaskan penerbangan dari Aruba ke Bonaire dibatalkan agar pesawat dapat dibersihkan secara menyeluruh sebelum kembali dioperasikan.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan tikus tersebut berlarian di dalam kabin, melintasi area kompartemen bagasi di atas kepala penumpang. Sejumlah warganet bahkan menyebut ukuran tikus itu tergolong besar.
Keberadaan tikus di pesawat dinilai berisiko bagi kesehatan publik. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tikus dapat menyebarkan berbagai penyakit bakteri maupun virus, seperti leptospirosis, salmonellosis, hingga demam gigitan tikus (rat-bite fever/RBF).
RBF dapat menimbulkan gejala mirip flu, termasuk demam, muntah, nyeri otot, serta ruam. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau kontak dengan air liur dan urine hewan pengerat.
Insiden serupa bukan kali pertama terjadi di dunia penerbangan. Pada 2023, seekor tikus dan berang-berang sempat ditemukan diselundupkan dalam koper penumpang pada penerbangan dari Bangkok ke Taiwan. Saat itu, seorang petugas bandara bahkan tergigit saat berusaha menangkap tikus tersebut.
