Kecelakaan tragis kereta gantung yang menewaskan 16 orang di Lisbon, Portugal. Warga menyebut insiden itu sebagai dampak dari penggunaan yang tidak proporsional oleh wisatawan.
Hasil penyelidikan dari Biro Investigasi Kecelakaan Udara dan Kereta Portugal (GPIAAF) menyatakan kereta gantung itu baru melaju sekitar enam meter dan tiba-tiba kehilangan keseimbangan.
“Masinis kabin langsung mengaktifkan rem pneumatik dan rem tangan untuk mencoba menghentikan atau bahkan memperlambat kecepatan kabin yang terus melaju semakin cepat saat menuruni lereng,” tulis laporan itu seperti yang diberitakan AP.
Objek penyelidikan pun dilakukan pada kabel penghubung kedua kabin trem. Dan ditemukan terdapat kabel putus di titik sambungan dengan kabin yang menuju ke atas. Ditemuan awal, kereta gantung Elevador da Gloria itu menabrak bangunan dengan kecepatan 60 kilometer per jam.
“Berdasarkan bukti sejauh ini, rencana pemeliharaan yang dijadwalkan masih sesuai dan inspeksi visual pada pagi kecelakaan tidak menemukan adanya anomali kabel maupun sistem pengereman,” lanjut laporan itu.
Di sisi lain, mengutip The Independent, Senin (8/9/2025), Presiden Asosiasi Penduduk Bairro Alto, Fabiana Pavel, menyatakan kecelakaan terjadi karena penggunaan yang berlebih.
Ia mengungkapkan bahwa kereta gantung tersebut selama beberapa tahun terakhir lebih banyak dimanfaatkan oleh wisatawan dibandingkan oleh warga lokal. Menurutnya, hal tersebut telah memberikan tekanan besar terhadap sistem transportasi tersebut.
“Penggunaannya dalam beberapa tahun terakhir tentu saja tidak tepat. Penggunaannya terlalu berlebihan dan masyarakat kehilangan kemampuan untuk menggunakannya sebagai transportasi umum, karena menjadi objek wisata,” ujar Pavel seperti yang dilansir The Independent dari laporan BBC.
Kemudian, Pavel menyebut kereta gantung tersebut seharusnya menjadi akses vital bagi warga, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas.
“Terutama bagi orang-orang dengan mobilitas terbatas karena kereta kabel memudahkan mereka mendaki bukit yang curam,” jelasnya.
Kereta gantung yang mengalami kecelakaan adalah Elevador da Gloria, kendaraan berwarna kuning-putih yang telah beroperasi sejak 1885. Transportasi itu diklasifikasikan sebagai monumen nasional dan setiap tahunnya mengangkut sekitar 3 juta penumpang melintasi jalur-jalur curam di pusat Kota Lisbon.
Insiden maut itu terjadi ketika salah satu gerbong dilaporkan terlepas dari kabel, terguncang hebat, lalu menghantam trotoar dengan kekuatan besar. Gerbong kedua menyusul tergelincir dan menabrak sebuah gedung.
Perdana Menteri Portugal, Luis Montenegro, menyebut insiden ini sebagai salah satu tragedi terbesar dalam sejarah negara tersebut.