Seorang ibu dua anak meninggal setelah terpeleset dan jatuh dari ketinggian 90 meter. Dia mencoba swafoto bersama anaknya, namun berakhir tragis.
Diberitakan New York Post, Rabu (3/9/2025) penggemar olahraga ekstrem Elizaveta Gushchina (45) melakukan lompat bungee yang berbahaya bersama putranya pada Sabtu lalu. Setelah melakukan lompatan itu, dia kembali ke puncak cerobong asap setinggi setinggi 90 meter di pembangkit listrik tenaga termal yang belum selesai tanpa sabuk pengamannya untuk berswafoto dengan putranya.
Namun saat akan berfoto, ia kehilangan pijakan dan jatuh, hingga kemudian menghantam permukaan tanah dengan keras.
“Ia mengamankan dirinya hanya dengan tali yang digunakan untuk lompat tali, tetapi tidak mengatur panjang aman yang disyaratkan. Kemudian, saat mendekati tepi, perempuan itu terpeleset di papan yang basah, jatuh dari ketinggian, dan meninggal dunia,” ujar seorang sumber kepada media Rusia REN TV.
Dalam sebuah video, terekam aksi Gushchina melompat dari cerobong asap yang sama beberapa saat sebelum kematiannya. Dalam video tersebut ia didorong dari platform kayu di puncak cerobong asap dan meluncur ke tanah dengan terikat pada kabel elastis.
Gushchina berusia 45 tahun sehari sebelum lompatan fatal itu, dan perjalanan itu merupakan hadiah ulang tahun dari putranya, yang merupakan anggota pusat lompat bungee yang sama. Penyelidikan telah diluncurkan untuk mengetahui apakah fasilitas lompat bungee di kota Pavlovsk, pinggiran kota St Petersburg sesuai standar dan hukum.
“Kemarin, dalam keadaan tragis, pelompat berpengalaman dan ibu dari dua anak, Liza, meninggal dunia,” demikian pernyataan klub olahraga ekstrem miliknya dalam sebuah pernyataan pada Minggu.
“Elizaveta Gushchina, bersama putranya, Nikita, adalah anggota tim olahraga kami. Kini seluruh tim berduka atas kehilangan ini. Ini adalah tragedi yang sangat besar bagi kami,” demikian pernyataan tersebut.