Traveler, Cek di Sini: Kota di Dunia yang Paling Banyak Penipuan dan Modusnya

Posted on

Di balik liburan impian, ancaman penipuan mengintai. Dari agen tur fiktif hingga pencurian data kartu kredit, industri pariwisata global mencatat lonjakan kasus penipuan hingga 28% sepanjang musim liburan 2024.

Dikutip dari CNBC Travel, Sabtu (21/6/2025), laporan Mastercard Economics Institute menunjukkan kasus penipuan di sektor pariwisata melonjak tajam sepanjang 2024, terutama saat musim liburan. Selama musim panas, penipuan di sektor wisata naik 18%, dan meningkat 28% saat musim dingin.

Jenis penipuannya pun beragam, dari agen tur fiktif, hingga restoran yang mencuri data kartu kredit wisatawan. Khusus pada bagian pemesanan agen perjalanan dan tur, penipuan terjadi empat kali lebih sering dibandingkan rata-rata kasus penipuan di sektor lain.

“Setelah pembayaran dilakukan, tur bisa jadi tidak pernah terjadi atau jauh berbeda dari yang dijanjikan,” tulis laporan tersebut.

David Mann, chief economist Mastercard untuk kawasan Asia-Pasifik, mengatakan bahwa risiko penipuan sangat bervariasi antar kota.

“Di beberapa destinasi, penipuan paling sering datang dari agen perjalanan atau perusahaan tur. Namun di kota lain, sektor makanan justru lebih sering menjadi sumber penipuan,” ujar Mann.

Dia mencontohkan penipuan pada layanan makanan terbanyak terjadi di Los Angeles.

Sementara itu, kota-kota dengan tingkat penipuan wisatawan terendah menurut data Mastercard adalah San Francisco (AS), Dublin (Irlandia), Seoul (Korea Selatan), Budapest (Hungaria), dan Edinburgh (Skotlandia). Sebaliknya, tingkat penipuan yang lebih tinggi dilaporkan di Cancun (Meksiko), Hanoi (Vietnam), Dhaka (Bangladesh), dan Bangkok (Thailand).

Jakarta Dilaporkan Rawan Penipuan Taksi

Jenis penipuan yang dilaporkan pun berbeda-beda tergantung kota. Di Jakarta, misalnya, penipuan seputar taksi dan rental mobil mencakup 66% dari seluruh laporan penipuan. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan di Hong Kong dan Barcelona, dengan jenis penipuan serupa hanya menyumbang 2% dari total kasus.

Di Amerika Serikat (AS) dan Timur Tengah, penipuan banyak terjadi di sektor makanan. Di New York City, misalnya, 63% kasus penipuan terkait restoran-mulai dari tagihan makanan yang dibengkakkan, tip palsu yang ditambahkan diam-diam, hingga pencurian data kartu kredit milik wisatawan.

Bahkan sebelum perjalanan dimulai, penipuan sudah mengintai. Penipuan pada tahap perencanaan perjalanan meningkat lebih dari 12% sepanjang 2024. Modus yang digunakan meliputi foto hotel yang dimanipulasi, link atau tautan konfirmasi palsu yang mencuri data perbankan, hingga harga yang ditawarkan terlalu murah namun ujung-ujungnya meminta pembayaran ekstra.

Mastercard menyarankan wisatawan agar tetap waspada terhadap penawaran mencurigakan, terutama saat musim liburan dan di destinasi wisata populer. Untuk perlindungan tambahan, disarankan menggunakan dompet digital, membeli asuransi perjalanan, atau memesan dengan kartu kredit yang memiliki fitur perlindungan penipuan.