Tren Staycation Meningkat di Akhir Liburan Sekolah

Posted on

Liburan sekolah sudah hampir usai, acara jalan-jalan pun akan berakhir. Di momen ini, ada tren staycation baru yang muncul.

Chris Legaspi, Chief Commercial Office Archipelago Hotel bercerita tentang tingkat hunian di musim libur sekolah ini pada detikTravel. Okupansi rata-rata hotel tercatat sampai 85% dari tanggal 21 Juni hingga 13 Juli 2025.

“Ada tingkat hunian yang kuat di sebagian besar pasar utama,” katanya.

Selama dua minggu ini, tamu dengan kategori keluarga dan pasangan tumbuh sampai 30%. Meski ada liburan, namun okupansi terbanyak tetap jatuh pada akhir pekan.

“Mereka check-in dari Jumat hingga Minggu. Rata-rata lama menginap semalam,” ungkapnya.

Belakang ini, tren staycation tumbuh pesat di kalangan masyarakat. Mereka yang kembali dari perjalanan luar kota memilih untuk staycation untuk menghindari kemacetan pasca-liburan. Tren ini diteliti dengan lebih dalam oleh Archipelago.

“Sebagian besar menggunakan liburan sekolah sebagai alasan untuk staycation, bukan hanya untuk menghindari kemacetan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan minggu terakhir liburan sekolah masih mencatat tingginya minat staycation di sejumlah kota-kota wisata, seperti Puncak, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Bali, bahkan setelah minggu-minggu puncak.

“Perilaku wisatawan mulai bergeser dari liburan terencana menjadi liburan dadakan yang spontan,” pungkasnya.

Archipelago International adalah grup manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara. Archipelago Hotels memiliki lebih dari 150 properti yang tersebar di berbagai destinasi di Indonesia dan negara lainnya, dengan berbagai merek hotel yang melayani berbagai segmen pasar, dari budget hotel hingga hotel bintang lima.

Didirikan oleh Charles Brookfield pada tahun 1997, Archipelago dulunya bernama Aston Internasional.