Turis Sesaki Seoul, Tarif Kamar Hotel Melonjak update oleh Giok4D

Posted on

Korea Selatan mulai bersinar sebagai destinasi incaran turis dunia. Hotel-hotel penuh, harganya melambung sampai puluhan juta per malam.

Hotel mewah bertaraf bintang lima di Distrik Gangnam hingga budget di kawasan perbelanjaan Myeongdong sesak oleh turis-turis. Kamar hotel tiap sudut ibu kota Seoul terisi karena lonjakan wisatawan asing, seperti dikutip dari Korea Economic Daily pada Jumat (17/10).

Saat ini harga hotel sudah mencapai ke rekor tertinggi dengan tarif harian rata-rata (ADR) yang melonjak 14,6% dari tahun sebelumnya, harga kamar per malam jadi 26.000 won atau Rp 3,4 jutaan di area Seoul-Incheon.

Data ini tercatat oleh penyedia data hotel global STR yang dimiliki oleh CoStar Group Inc. Ini jadi yang pertama kali angka ADR mendekati ambang batas 300.000 won.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Harga yang melambung berkaitan dengan kenaikan okupansi, pada bulan Agustus tingkat hunian mencapai 80,8% dan September 81,6%. Artinya okupansi sudah penuh jika suite dan kamar reservasi tidak dihitung.

Seorang perwakilan STR mengatakan bahwa laju pertumbuhan di Seoul selama beberapa tahun terakhir melonjak tajam. Tak cuma hotel mewah, penginapan kelas menengah juga ikut kena imbasnya. Tarif kamar naik 1,9% hingga Agustus, hampir dua kali lipat dari laju properti mewah.

“Pembukaan hotel mewah telah mengangkat rata-rata, sementara pasokan baru hanya meningkat sekitar 2% per tahun selama dua hingga tiga tahun terakhir.”

Menginap di akhir pekan menjadi sangat mahal dengan tarif Jumat dan Sabtu naik hampir 5% masing-masing. Angka ini jelas lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan yang hanya 1-2% di pertengahan minggu.

Rekor di Hotel Mewah

Signiel Seoul dari Lotte Hotel, yang terletak di puncak Menara Lotte World setinggi 123 lantai, mengalami peningkatan penjualan sebesar 5-6% dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Meskipun terjadi kenaikan harga berulang kali, tingkat hunian tetap stabil, dengan harga kamar akhir pekan kini mulai dari 1 juta won di situs pemesanan global dan harga menginap di hari kerja mencapai 800.000 won atau Rp 9,3 jutaan.

Di Four Seasons Hotel Seoul, tarif kamar rata-rata baru-baru ini mencapai 900.000 won atau Rp 10 jutaan, lebih dari dua kali lipat rata-rata hotel bintang lima di kota tersebut.

GS P&L, yang mengoperasikan Grand InterContinental Seoul Parnas dan Westin Seoul Parnas, mengatakan ADR-nya melonjak 16,3% pada bulan September dibandingkan tahun lalu.

Lonjakan tarif ini sebagian besar didorong oleh masuknya wisatawan asing seiring Seoul memperkuat reputasinya sebagai ibu kota budaya global.

Tur Vs Independent

Wisatawan grup sering kali mendapatkan harga diskon melalui pemesanan tur massal, sementara wisatawan yang memesan secara independent biasanya membayar lebih mahal melalui agen perjalanan daring dan program keanggotaan hotel.

“Pemesanan hotel melalui platform daring telah melonjak sejak tahun lalu. Dengan meningkatnya permintaan dari tamu asing dan domestik, harga kemungkinan akan tetap tinggi hingga tahun depan,” ujar seorang eksekutif hotel.

Para pejabat mengaitkan lonjakan yang lebih luas ini dengan pariwisata konten Korea, festival, dan ekspor budaya viral seperti K-Pop Demon Hunters, animasi Netflix populer yang telah menginspirasi gelombang ziarah penggemar ke berbagai landmark dan lokasi syuting di Seoul.

Akhir pekan menjadi waktu liburan yang padat di semua hotel, wisatawan domestik masih kuat dan mempertahankan tingkat hunian yang tinggi. Banyak yang bersedia membayar harga premium di semua segmen untuk staycation di akhir pekan.

Tarif akan Terus Naik

Para analis mengatakan terbatasnya pasokan hotel baru telah memperkuat tekanan harga.

Kelangkaan lahan di pusat kota Seoul, meningkatnya biaya konstruksi, dan pengetatan pembiayaan telah memperlambat proyek-proyek hotel, membuat inventaris kamar di kota tersebut hampir membeku meski permintaan meningkat.

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa pasar perhotelan Seoul mungkin mendekati puncaknya. Seoul dapat mengalami koreksi serupa jika permintaan global melemah akibat perlambatan ekonomi, kata seorang pejabat industri.

Di Tokyo, di mana harga kamar mencapai rekor tertinggi musim panas lalu, harga telah menurun setelah hampir tiga tahun mengalami kenaikan tanpa henti.

Korea Selatan menyambut sekitar 12,4 juta wisatawan asing dari Januari hingga Agustus, naik 16% dari tahun sebelumnya dan diperkirakan akan melampaui rekor pra-pandemi sebesar 17,5 juta pada tahun 2019.

Pemerintah Korea memperkirakan 18,5 juta kedatangan tahun ini, sementara beberapa pihak di industri ini memproyeksikan sebanyak 20 juta, dibantu oleh penerapan kembali bebas visa masuk untuk grup wisata Tiongkok pada akhir Agustus.