Ulah tak terpuji dilakukan oleh 2 turis lokal di China. Mereka mengukir namanya di Tembok Besar China. Akibatnya, kedua turis itu langsung ditangkap polisi.
Kepolisian di China telah menahan dua turis domestik karena mengukir nama mereka pada batu bata Tembok Besar China, sebuah situs warisan dunia UNESCO.
Insiden aksi vandalisme ini dilaporkan oleh seorang staf dari Kota Air Gubei, sebuah area wisata populer di dekat Beijing, pada Jumat (3/10).
Staf tersebut melaporkan kedua turis itu mengukir karakter saat mengunjungi bagian Tembok Besar di seksi Simatai, seperti dilansir VN Express.
Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian China langsung meluncurkan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua tersangka pada Sabtu (4/10) pagi, menurut laporan situs berita China Zaobao.
Dari hasil penyelidikan terungkap, kedua turis tersebut tiba di area wisata Gubei sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada hari Jumat (3/10).
Sekitar pukul 16.30 waktu setempat, mereka dilaporkan menggunakan batu untuk mengukir nama mereka pada menara suar, dan kemudian menambahkan pola.
Keduanya kini telah dijatuhi hukuman administratif, termasuk penahanan dan denda, sebagaimana tertuang dalam pemberitahuan yang dirilis oleh kepolisian Miyun melalui akun resmi WeChat mereka.
Polisi pun terus mengingatkan wisatawan untuk menghormati peninggalan budaya, mematuhi etika pariwisata, dan menahan diri dari tindakan vandalisme saat mengunjungi Tembok Besar China.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Seperti diketahui, Tembok Besar China telah dibangun selama berabad-abad silam oleh para kaisar China untuk melindungi wilayah kekuasaan mereka dari serbuan kaum Mongol.
Tembok ini dibangun mulai dari sebelah timur di Shanhaiguan, Provinsi Hebei dan berakhir di Jiayuguan, Provinsi Gansu, di sisi barat.
Insiden vandalisme terhadap Tembok Besar China rupanya bukan pertama kali terjadi. Insiden serupa pernah terjadi sebelumnya.
Pada bulan Mei 2025 lalu, dua turis dari Shanghai juga ditahan selama lima hari dan didenda 200 yuan atau sekitar Rp465 ribu masing-masing, karena mengukir grafiti di seksi Badaling Tembok Besar di Beijing.
——–
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.