Situs Megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat kembali menjadi sorotan. Rencana Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk pemugaran dan penelitian lanjutan direspons positif oleh arkeolog.
Arkeolog Ali Akbar, salah satu pengusul utama kajian lanjutan itu, menyebutkan bahwa struktur Gunung Padang yang tampak di permukaan kemungkinan hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan kompleks.
“Riset sebelumnya baru menjangkau sekitar 10 persen dari total area 29,1 hektare. Di kedalaman 10 meter, masih ditemukan struktur bangunan yang belum terungkap,” ujar Ali, dikutip dari detikJabar, Rabu (30/4/2025).
Dia mengatakan studi teknis akan menjadi fokus awal, kemudian diikuti diikuti pemugaran untuk mengungkap lebih jauh bentuk asli dan skala sesungguhnya situs bersejarah ini.
Sambutan positif juga datang dari budayawan Cianjur, Eko Wiwid. Dia menekankan pentingnya pelestarian dan pengelolaan yang holistik, bukan sekadar menjadikan Gunung Padang proyek infrastruktur.
“Kawasan ini menyimpan potensi luar biasa. Riset bisa membuka sejarah besar peradaban di Nusantara,” ujar Eko.
Dia juga menyoroti perlunya penataan fasilitas dan pelibatan masyarakat agar situs ini hidup sebagai pusat budaya dan wisata edukatif.
Ditemukan pertama kali pada 1914, Situs Gunung Padang kerap dijuluki sebagai piramida tertua di dunia. Meski kontroversial, daya tariknya tak terbantahkan. Kini, lewat komitmen Kementerian Kebudayaan, harapan baru pun muncul untuk menggali lebih dalam-secara harfiah dan ilmiah.
“Ini bukan cuma soal sejarah. Ini tentang identitas dan warisan kebudayaan kita yang luar biasa,” ujar Ali Akbar.
Pada Senin Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan tengah merancang pemugaran Gunung Padang itu. Rencananya pemugaran itu dilakukan menggunakan dana berskema public private partnership.
Fadli Zon mengatakan tujuan pemugaran agar situs lebih terawat dengan kaidah atau kajian tertentu. Dia merujuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
“Akan dicoba untuk dikembalikan seperti aslinya, tapi karena kita tidak punya blue print-nya, ya tidak mungkin seratus persen seperti itu,” kata Fadli Zon di Bandung pada Senin (28/5).