Upaya Tim Peneliti Selamatkan Ikan Purba Coelacanth yang Sangat Langka

Posted on

Kemunculan ikan purba coelacanth (Latimeria menadoensis) di perairan Maluku Utara bikin heboh dunia. Tim peneliti pun berusaha menyelamatkan spesies langka itu.

Tim peneliti gabungan dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku bersama Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) serta Universitas Udayana dan Universitas Khairun mengupayakan pengembangan kawasan konservasi perairan laut dalam untuk spesies ikan laut purba (coelacanth).

“Coelacanth termasuk spesies yang dilindungi (CITES Appendix II). Namun habitatnya perlu dilindungi agar tidak punah, karena jumlah individunya terbatas secara global,” kata ilmuwan Unpatti Dr Giino Limmon yang memimpin ekspedisi penemuan coelacanth ini, seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/6/2025).

Menurut dia, dengan mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) untuk habitat ikan purba coelacanth, maka langkah tersebut dapat mencegah atau mengurangi praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, dampak pencemaran, dan pengembangan wilayah pesisir.

Hal senada juga disampaikan oleh peneliti BRIN Dr Augy Syahailatua, yang juga bertanggung jawab dalam proyek penelitian terkait coelacanth di Indonesia.

“KKP juga akan memberi dampak positif dalam penelitian coelacanth, sehingga dapat memajukan pengetahuan dan pemahaman kita mengenai spesies unik ini, dan memungkinkan penegakan hukum yang lebih baik untuk melindunginya,” tuturnya.

Menemukan hewan langka ini di ekosistem terumbu karang mesofotik menekankan bagaimana zona laut dalam masih menyimpan misteri tersendiri. Zona tersebut juga berfungsi sebagai tempat perlindungan yang penting bagi spesies purba dan potensi spesies baru.

Penemuan ini memperluas pemahaman tentang sebaran coelacanth di Indonesia, dan sangat penting untuk upaya memahami evolusi hewan purba ini dan mendukung upaya konservasinya.

Lokasi detail penemuan ikan purba itu dirahasiakan oleh tim peneliti guna melindungi spesies sensitif dan penting ini dari tekanan manusia. Langkah itu juga memungkinkan para ilmuwan dan pemerintah setempat menerapkan kebijakan konservasi yang lebih kuat di wilayah tersebut.

Ikan purba Coelacanth sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1997 oleh Arnaz dan Mark V. Erdmann, yang mendokumentasikan spesimen di pasar ikan di Manado, Sulawesi Utara.

“Penemuan coelacanth di Perairan Maluku Utara ini membuktikan tingginya keanekaragaman hayati laut di kawasan ini dan menggarisbawahi pentingnya eksplorasi dan konservasi laut dalam,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *