Usai diterjang banjir bandang sampai bikin kolam air panas di sana hilang, begini kondisi terkini Kawasan Obyek Wisata Alam Guci di Kabupaten Tegal.
Banjir bandang itu menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas. Hari ini, proses perbaikan mulai dilakukan menyusul surutnya air banjir.
Sehari setelah kejadian, proses perbaikan langsung dilakukan. Ratusan orang baik dari BPBD, PMI, TNI, Polri dan warga masyarakat dikerahkan untuk membersihkan lokasi.
Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Tegal, M Afifudin, menegaskan Objek Wisata Guci siap dikunjungi wisatawan.
“Terutama pancuran air panas diperbaiki secara bersama sama. Pipa air yang hanyut juga kembali dipasang yang baru. Dengan perbaikan ini, Guci siap kembali menerima wisatawan terutama saat Nataru,” ujar Afifudin, Minggu (21/12/2025).
Afifudin optimistis, bencana banjir ini tidak mempengaruhi kunjungan wisata. Selain kondisi fasilitas yang sudah diperbaiki, juga kondisi cuaca sudah cukup kondusif.
“Banjir kemarin dampak dari badai cyclon 93S yang berada tepat di atas Gunung Slamet. Tidak hanya Guci yang hujan deras, daerah lain seperti Sirampog Brebes juga sama dan banjir bandang. Tapi sekarang badai cyclon 93S sudah menjauh, kemungkinan tidak ada lagi hujan deras,” pungkasnya.
Afifudin melanjutkan, berdasarkan hasil asesmen, bencana banjir Sabtu (20/12) kemarin telah merusak sejumlah fasilitas. Dia merinci, ada tiga kolam pancuran air panas yang rusak, yakni:
– 1 Pancuran 13 rusak karena tertimbun pasir;
– 2 Pancuran 5 rusak karena ada cabang pohon besar roboh dan
– 3 Kolam Barokah rusak karena kemasukan air keruh.
“Jadi banjir kemarin yang rusak parah di fasilitas pancuran air panas. Pancuran 13, Pancuran 5 dan Kolam Barokah,” jelas Afifudin.
Selain itu, arus deras banjir juga menghanyutkan pipa air panas. Pipa dimaksud, kata Afifudin merupakan jaringan penyuplai air untuk hotel, vila dan wahana air panas lain.
“Kemudian pipa hanyut terbawa arus. Itu milik hotel, vila dan kolam air,” tambahnya.
——–
Artikel ini telah naik di detikJateng.
