Vietnam Serius Garap Wisata Halal, Bidik Turis Muslim Dunia

Posted on

Vietnam menggaet pasar baru pariwisata. Salah satu caranya menggarap pasar pariwisata halal secara serius.

Rektor Sekolah Tinggi Perdagangan dan Pariwisata Hanoi Dr. Trinh Thi Thu Ha menyadari betul bahwa pariwisata muslim telah menjadi tren global dan memainkan peran penting di sektor pariwisata banyak negara. Sejumlah langkah pun dilakukan untuk mendongkrak daya pikat Vietnam di mata turis muslim agar tidak ketinggalan.

Pada 2024, Vietnam meluncurkan Otoritas Sertifikasi Halal Vietnam (HALCERT) dan memperkenalkan standar nasional untuk produk dan layanan terkait Halal. Otoritas pariwisata Vietnam juga telah meningkatkan kampanye promosi untuk menarik wisatawan muslim, seperti dikutip dari Vietnam Plus pada Senin (5/5/2025).

Thu Ha mengatakan dua langkah itu tidak cukup. Vietnam masih kekurangan infrastruktur dan layanan yang disesuaikan untuk wisatawan muslim.

Ramlan Osman, direktur HALCERT, menekankan bahwa pariwisata ramah muslim harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut meliputi makanan bersertifikat halal, fasilitas salat, layanan yang disesuaikan dengan Ramadan, privasi dalam hiburan seperti area yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dan pilihan tur yang berorientasi pada keluarga.

Secara khusus, dia menggarisbawahi soal makanan. Dia mengatakan bahwa makanan Vietnam lezat, tetapi jika tidak memenuhi standar halal maka wisatawan tidak bisa menyantapnya.

Ramlan menganggao pasar pariwisata halal bukan hanya tentang mengikuti tren, namun sebagai strategi pertumbuhan berkelanjutan yang membuka pintu bagi dunia muslim yang lebih luas. Mau tidak mau Vietnam haris memahami budaya wisatawan muslim.

Duta Besar Palestina untuk Vietnam Saadi Salama sepakat soal kesadaran budaya itu.

“Mulai dari yang sederhana, mengetahui cara menyapa hingga hadiah seperti apa yang pantas bagi umat muslim bisa membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih saling menghormati,” kata dia.

Pendapat itu diperkuat oleh Duta Besar Azerbaijan untuk Vietnam Shovgi Kamal Oglu Mehdizade. Dia mengatakan bahwa umat muslim menganggap Islam tidak hanya sebagai agama tetapi juga sebagai cara berkomunikasi dan berperilaku.

Turis muslim berharap untuk dihormati, disambut, dan kebutuhan mereka akan makanan, doa, dan kegiatan keagamaan terpenuhi saat mereka datang ke Vietnam.

Ketika kebutuhan mereka akan makanan, beribadah, hal-hal yang terkait agama Islam terpenuhi, wisatawan muslim happy berada di destinasi itu.

Untuk mengembangkan pariwisata dan menyambut wisatawan muslim, Vietnam membutuhkan ekosistem halal yang mencakup produk, layanan, infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan pendukung untuk pariwisata halal.

Menurut Direktur Departemen Pariwisata Hanoi Dang Huong Giang, kota tersebut sedang mengembangkan roadmap strategis untuk mengubah Hanoi menjadi destinasi yang ramah muslim. Hanoi bertekad pada 2030 memiliki ekosistem pariwisata halal yang komprehensif, dimulai dengan zona ramah muslim yang ditunjuk di distrik-distrik pusat.

Hanoi mematok target memiliki minimal 10-20 hotel bersertifikat halal dan memastikan bahwa 30% restoran di area pusat dapat menyajikan makanan halal. Kota itu juga berinvestasi dalam program pelatihan untuk bisnis pariwisata, bermitra dengan organisasi internasional dan lembaga akademis, untuk membangun tenaga kerja yang siap melayani wisatawan muslim.

Sekolah Tinggi Perdagangan dan Pariwisata Hanoi baru-baru ini meluncurkan Pusat Pelatihan Halal yang menawarkan kursus halal dasar dan lanjutan serta mempromosikan kurikulum yang selaras dengan standar nasional TCVN 14230:2024 tentang pariwisata ramah muslim.

Sekolah itu juga telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan mitra lokal dan internasional untuk menawarkan pelatihan langsung, mengembangkan produk dan layanan berstandar Halal, dan bersama-sama mempromosikan pariwisata Vietnam kepada komunitas muslim global.

Dengan lebih dari 1,9 miliar muslim di seluruh dunia, pariwisata halal sedang berkembang pesat. Pasar pariwisata halal global bernilai sekitar USD 266 miliar pada 2023. Pasar ini diproyeksikan mencapai USD 276 miliar pada 2024 dan melonjak menjadi USD 350 miliar pada 2030.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *