Viral Cewek Bule Cekcok dengan Pedagang Pantai Kuta, Berakhir Damai

Posted on

Viral video cekcok antara cewek bule dengan pedagang di pantai Kuta. Semua itu berawal dari masalah sepele, yaitu gara-gara celana pendek. Bagaimana ceritanya?

Dari video yang beredar viral di Instagram, terlihat perempuan bule itu berbicara dengan nada lantang. Dia memperingatkan ibu pedagang itu untuk tidak menyentuh barangnya di tempat penyimpanan papan selancar.

Bule itu juga berteriak menyuruh si ibu pedagang untuk diam. Namun, pedagang asal Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, itu membalas perkataan wanita bule tadi dengan menyuruhnya pergi dari Pantai Kuta.

Ibu-ibu itu terlihat santai sambil duduk dan tidak beranjak dari kursinya. Terdengar, rekannya dari jauh memintanya untuk menanggapi si bule dengan berdiri.

“Sekali lagi kami menyentuh barang saya, kamu keluar. Diam,” kata perempuan asing dalam video itu berkali-kali.

Dari informasi yang diperoleh di lokasi, cekcok dua perempuan itu ternyata hanya karena masalah sepele. Yakni, celana pendek yang tergantung di tempat penyimpanan papan selancar.

“Masalah taruh celana pendek di sana (tempat penyimpanan papan selancar). Orang Bali nggak suka yang begitu,” kata Stepen (38), salah seorang pelatih selancar ditemui di Pantai Kuta, Selasa (13/5).

Stepen mengatakan cekcok itu terjadi Senin (12/5/2025), sekitar pukul 18.00 Wita. Menurut penuturan yang ia dapat dari pedagang dan rekan sesama pelatih selancar lainnya, cekcok itu dipicu oleh celana pendek yang tergantung di tempat penyimpanan papan selancar.

Celana pendek itu adalah milik wanita asal Rusia bernama Natalia yang merupakan istri salah seorang rekannya. Entah kenapa Natalia menggantung barangnya di tempat penyimpanan papan selancar, cekcok itu lalu terjadi.

“Jadi, ada istri teman saya taruh celana di situ. Nah, orang Bali tidak suka ada celana tergantung di situ. Tapi katanya, (celana) itu bukan punya bule itu,” kata Stepen.

Cekcok Itu Berakhir Damai

Setelah dimediasi, pedagang wanita warga lokal dan bule perempuan itu sepakat untuk berdamai. Mereka berjanji tidak akan berbuat masalah dan keributan.

Perjanjian antara perempuan warga negara asing (WNA) dan ibu-ibu pedagang itu disaksikan para petugas yang sehari-hari berjaga di Pantai Kuta.

Namun, Desa Adat Kuta memberikan sanksi agar tidak beraktivitas di pantai selama dua minggu. Terkhusus, sanksi bagi mereka yang berusaha atau berjualan di pantai.

“Ya sudah kami mediasi. Mereka sudah bersalaman. Tetapi kami perintahkan untuk memberikan sanksi. Kami berikan sanksi dua minggu. Kedua belah pihak tidak boleh beraktivitas di Pantai Kuta,” tutur Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana.

Menurut Ardana, ibu pedagang tersebut sebelumnya sudah beberapa kali terlibat cekcok dengan orang yang sama, juga dengan masalah yang sama. Beberapa kali ditegur agar bule itu tidak menjemur celana di atas, tapi diduga tidak digubris.

“Sebab kalau orang Bali, secara etika nggak boleh jemur celana tinggi-tinggi di atas. Dilihat dari video itu celana basah. Mereka bersebelahan. Kali ini baru viral,” ucapnya.

Ardana menegaskan akan terus melakukan pengawasan di Pantai Kuta. Ia tak ingin ada keributan di lokasi tersebut karena akan merusak citra pariwisata.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *