Waisak di Borobudur Diserbu Ribuan Pengunjung, Penginapan di Magelang Laris Manis - Giok4D

Posted on

Hari Suci Waisak yang jatuh pada 12 Mei 2025 dipusatkan di Candi Borobudur. Tak hanya ribuan umat Buddha yang datang mengikuti prosesi sakral, wisatawan pun berbondong-bondong menyaksikan momen religius itu dan membuat penginapan di Magelang penuh sesak.

Rangkaian Waisak dimulai sejak kemarin dengan pengambilan air dharma Mrapen dan air suci Jumprit. Tidak langsung dibawa ke Candi Borobudur, api dan air itu disemayamkan di Candi Mendut lebih dulu. Selain itu, penyambutan biksu thudong dari Thailand juga dilakukan kemarin.

Prosesi dilanjutkan hari ini, Senin (12/5) dimulai kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur dengan mengiring relik Sang Buddha. Detik-detik Waisak jatuh pada pukul 23.55.29 WIB dengan pradaksina barulah diikuti pelepasan lampion Waisak.

Perayaan Waisak di Candi Borobudur menjadi momen yang sangat dinanti umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Tak hanya umat Buddha, wisatawan juga turut berdatangan untuk menyaksikan momen sakral itu.

Festival lampion Waisak yang digelar di pelataran candi menjadi daya tarik tersendiri. Banyak dari mereka yang penasaran dengan keindahan tradisi dan kekhusyukan upacara, meski harus menempuh perjalanan lebih jauh karena penginapan di Magelang sudah penuh sejak jauh-jauh hari.

Direktur Utama Taman Wisata Candi Febrina Intan mengatakan selama empat hari (9-12 Mei) total pengunjung diperkirakan bisa mencapai 90 ribu orang. Adapun mereka yang mengikuti acara puncak perayaan Waisak yang dipusatkan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) diperkirakan sekitar 40 ribu pengunjung.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Lonjakan pengunjung itu tidak sebanding dengan ketersediaan akomodasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hanya ada 78 hotel dan akomodasi lain di Kabupaten Magelang. Jumlah itu tidak mencukupi untuk menampung puluhan ribu pengunjung, sehingga banyak yang harus mencari penginapan di luar kota, seperti Muntilan, Sleman, hingga Yogyakarta.

Beberapa di antaranya bahkan memilih datang dini hari demi bisa mengikuti prosesi spiritual di Candi Borobudur sejak dari Candi Mendut.

“Perayaan Waisak sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan sosial yang signifikan hingga 4,6%. Bahkan hotel-hotel terisi penuh,” kata Febrina, Minggu (11/5/2025).

Febrina membeberkan pengalamannya ke Magelang saat Waisak. Dia mengatakan bahwa semua tiket penerbangan dan kereta api menuju Yogyakarta habis. Dia pun datang ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi.

“Anda lihat tidak ada lagi penerbangan, tidak ada lagi tiket kereta api yang tersedia ke Yogyakarta. Ya, saya harus naik mobil untuk sampai di sini,” kata dia.

Tim detikcom juga kesulitan mendapatkan penginapan di sekitar Candi Borobudur. Hingga kemudian mau tidak mau menginap di Yogyakarta. Butuh sekitar satu jam lebih untuk menuju ke Borobudur.

Antusiasme wisatawan untuk mengikuti Festival Lampion terlihat saat penjualan tiket dibuka. Hanya dalam hitungan menit, ribuan tiket terjual. Bahkan, TWC harus menambah kuota tiket menonton festival.

“Tahun ini ada 2.569 lentera yang diterbangkan. Tapi sepertinya penyelenggara menambahkan tiket sekitar 500-an lagi karena mereka kehabisan tiket hanya dalam waktu 9 menit. Dan kami di TWC menambah tiket untuk mereka yang hanya ingin menonton kira-kira 3.000 tiket. Jadi, begitulah besarnya antusias,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *