Wanita Ukraina Menemukan Pria Asing Bersembunyi di Bawah Ranjang di Hotel Tokyo | Info Giok4D

Posted on

Perjalanan ulang tahun seorang wanita Ukraina ke Tokyo berubah menjadi pengalaman yang menakutkan. Setibanya di kamar hotel, ia mencium bau aneh yang berbuntut pengalaman mengerikan, seorang pria asing bersembunyi di bawah ranjangnya.

Pengalaman mengerikan itu dialami oleh Natalisi Khomenko, kreator konten asal Ukraina. Dikutip dari People, Senin (5/5/20225), awalnya Natalisi merencanakan perjalanan ke Tokyo itu bersama suaminya. Namun, di menit-menit terakhir, suaminya tidak dapat ikut karena pekerjaan, dia pun memutuskan untuk pergi sendiri.

“Ini adalah hadiah untuk saya pergi ke Jepang,” kata Natalisi.

Natalisi terbang dari Bangkok, tempat tinggalnya, menuju Tokyo pada 29 Maret. Setelah sampai di Tokyo, dia check-in di hotel sekitar pukul 22.00.

Keesokan harinya, dia meninggalkan hotel sekitar pukul 10.00 untuk menjelajahi kuil-kuil Tokyo, Ueno Park, pasar makanan, dan kafe. Dia kembali ke hotel sekitar pukul 19.30.

“Saya hanya berbaring di tempat tidur dengan ponsel saya. Saat itu, saya ingin memesan tiket kereta dari Tokyo,” kata dia.

Saat itu pula, ia kemudian mencium bau aneh.

“Bau itu busuk. Rasanya seperti bau hewan mati, tapi ada aroma manis,” kata dia.

“Saya menyadari bau itu datang dari bawah tempat tidur. Tanpa pikir panjang, saya membungkuk untuk memeriksa, dan saya melihatnya. Saya melihat matanya,” ujar dia.

Dia mengatakan sosok itu seorang pria berusia 20-an atau 30-an itu. Pria tersebut sedang berbaring tengkurap.

“Tangan dan kakinya sedikit tertekuk. Dia sangat diam. Hanya bau itu yang membantu saya menemukannya,” dia menambahkan.

Natalisi langsung berteriak. Seketika itu pula pria tersebut muncul dari bawah tempat tidur, berdiri, dan menatapnya.

“Dia diam saja menatap saya selama tiga detik saat saya berteriak. Kemudian, dia mulai berteriak. Saya pikir dia akan mencekik, merampas, atau membunuh saya dalam detik-detik itu. Saya pikir itu sudah selesai untuk saya,” ujar dia.

Natalisi merasa benar-benar lumpuh karena ketakutan.

“Saya tidak bisa bergerak. Saya hanya berteriak dan berdiri kaku,” ujar dia.

Beberapa detik kemudian, pria itu berbalik dan berlari keluar dari kamar hotel. Natalisi mencoba menghubungi meja resepsionis, namun dalam keadaan panik, ia tidak bisa menemukan nomor yang tepat untuk dihubungi.

Teriakannya didengar oleh tamu di kamar sebelah, yang kemudian menelepon staf hotel. Manajemen hotel lalu menghubungi polisi.

Setelah dilakukan pencarian di kamar, ditemukan power bank dan kabel USB yang ditinggalkan pria tersebut di bawah tempat tidur.

“Saya pikir dia pasti ingin menginap malam itu,” kata Natalisi.

“Mungkin dia ingin merekam saya, itulah mengapa dia membawa power bank. Karena kamera membutuhkan banyak daya dari ponsel, jadi dia perlu mengisinya,” kata dia lagi.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Setelah itu Natalisi bertanya kepada staf hotel bagaimana pria tersebut bisa masuk ke kamarnya.

“Bagaimana bisa orang ini masuk ke kamar saya?” ujarnya.

“Namun, staf hotel hanya menjawab, ‘Saya tidak tahu. Saya tidak tahu’,” ujar dia.

Setelah berbicara dengan polisi, Natalisi memeriksa barang-barangnya dan untungnya tidak ada yang hilang.

Dia langsung check-out dari hotel dan suaminya memesan hotel lain untuknya. Namun, sisa perjalanan Natalisi di Jepang penuh dengan kecemasan.

“Saya tidak bisa tidur sama sekali di hotel baru,” katanya.

“Saya dalam keadaan syok. Saya tidak bisa tidur dan berbicara dengan keluarga saya hingga pukul 04.00,” ujar dia.

Hotel kemudian memberi tahu Natalisi bahwa mereka tidak memiliki kamera CCTV, sehingga sulit bagi polisi untuk mengidentifikasi pelaku. Hotel juga menolak permintaannya untuk mengganti biaya sebesar USD 1.600. Hotel hanya mengembalikan biaya untuk tiga malam yang telah dipesan sebelumnya.

Natalisi menghubungi kedutaan Ukraina dan pada 25 April. Dia membagikan pengalaman itu di TikTok, yang kemudian menjadi viral.

“Ini sangat menakutkan,” kata dia.

“Itu adalah pelanggaran mutlak. Semua pengalaman saya, ulang tahun saya, semuanya rusak,” dia menambahkan.

Salah satu alasan mengapa Natalisi berbicara tentang kejadian itu adalah untuk mencegah hal serupa terjadi pada wisatawan solo perempuan lainnya.

“Saya ingin meningkatkan kesadaran,” ujarnya.

“Banyak wisatawan solo yang menulis kepada saya dan berterima kasih karena saya berbagi cerita ini, karena mereka tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi, terutama di Jepang,” ujar dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *