Warlok Geram Rombongan Wisatawan Rusak Tanda Salib Jadi Bintang Daud baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Warga Llandudno, Wales Utara, murka setelah salib batu bersejarah di bukit Great Orme dibongkar sekelompok turis Yahudi. Apalagi, batu-batu itu malah disusun ulang menjadi Bintang Daud raksasa.

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (23/8/2025), bagi warga setempat, salib itu bukan salib biasa. Salib sepanjang sekitar 18 meter itu diyakini berdiri lebih dari 50 tahun di lereng bukit dekat puncak Great Orme, yang memang sebuah kawasan wisata. Lokasi insiden berada di dekat puncak tebing batu kapur setinggi 207 meter, dengan panorama ke arah Snowdonia, Anglesey, Pulau Man, Blackpool, hingga Lake District.

Para pemuda yang membongkar salib itu diyakini kelompok Yahudi karena di beberapa di antaranya kippah atau penutup kepala Yahudi. Dalam sebuah rekaman yang beredar di media sosial, mereka menendang batu-batu yang membentuk salib.

Setelah itu, mereka terlihat menyusun batu-batu itu menjadi simbol agama lain: Bintang Daud, lambang yang identik dengan identitas Yahudi dan juga terdapat pada bendera Israel.

Tidak diketahui apakah simbol bintang itu selesai dibuat, atau berapa banyak batu yang benar-benar diambil dari salib lama.

Warga menilai aksi itu sebagai tindakan memalukan dan tidak menghormati simbol Kristen yang sudah lama menjadi bagian lanskap bukit tersebut.

“Salib ini sudah ada di Orme selama bertahun-tahun…, tolong hormati agama apa pun,” kata salah satu pengguna Facebook dalam kolom komentar.

“Saya tidak masalah jika orang lain melihat sebuah simbol dan terinspirasi untuk menambahkan simbol mereka sendiri, tetapi menghancurkan satu simbol untuk menambahkan simbol lain adalah tindakan yang sangat buruk,” ujar yang lain.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Warga lokal kemudian berinisiatif memulihkan salib itu. Pada akhir pekan, batu-batu sudah dikembalikan dan salib kembali terbentuk, sedangkan Bintang Daud yang sempat dibuat sudah hilang. Salah satu relawan, Scott Puddey, mengatakan ia membantu memulihkan salib bukan karena alasan agama, tetapi karena itu sudah menjadi bagian dari identitas dan warisan Llandudno.

Meski begitu, insiden itu dikhawatirkan menimbulkan ketegangan antarumat beragama dan menyulut sentimen anti-Semit di kalangan masyarakat. Beberapa tokoh menegaskan bahwa tindakan sekelompok kecil orang ini tidak mewakili komunitas Yahudi, yang sebenarnya sudah lama hidup berdampingan di Llandudno selama lebih dari 100 tahun.

Profesor Nathan Abrams, peneliti sejarah Yahudi di Wales, menegaskan bahwa insiden ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menyebarkan prasangka dan kebencian terhadap komunitas Yahudi.

wisatawan