Pariwisata Vietnam berhasil mencatat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 38,64% sepanjang 2024. Kenaikan ini mengalahkan Indonesia yang membukukan kenaikan 19,6% di sepanjang tahun yang sama.
Pencapaian tersebut menempatkan Vietnam di posisi keempat dunia sebagai destinasi wisata dengan pertumbuhan tercepat. Melansir Vietnam Express, Senin (1/9/2025) posisi pertama ditempati Korea Selatan dengan kenaikan 48,82%.
Selanjutnya adalah Jepang sebesar 47,09% dan Chili sebanyak 40,42%. UNWTO menilai peningkatan tersebut mencerminkan minat global yang semakin besar terhadap keindahan budaya, alam, hingga kuliner khas Vietnam.
Pertumbuhan pariwisata Vietnam bahkan melampaui sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Thailand hanya mencatat kenaikan 26,27% di peringkat 12, Laos 25,29% (peringkat 13), Malaysia 24,20% (peringkat 15), Kamboja 22,87% (peringkat 16), dan Singapura 21,22% (peringkat 20).
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sementara itu, El Salvador mencuri perhatian dengan menempati peringkat ke-9. Negara kecil di Amerika Tengah itu diperkirakan menerima 3,2 juta wisatawan internasional sepanjang 2024, termasuk 1,2 juta wisatawan asal Amerika Serikat yang melonjak 80% dibandingkan 2019.
Menurut laporan The Telegraph, keberhasilan El Salvador tak lepas dari kebijakan keamanan publik di bawah Presiden Nayib Bukele. Tingkat pembunuhan di negara tersebut turun drastis, dari 106,3 per 100.000 orang satu dekade lalu menjadi hanya 1,9 per 100.000 orang saat ini.
UNWTO juga menyoroti bahwa meski banyak negara mulai pulih, sebagian destinasi wisata dunia masih tertinggal dari level sebelum pandemi. Beberapa di antaranya adalah Filipina (turun 34,2%), Peru (turun 25,5%), Hungaria (turun 22,3%), Afrika Selatan (turun 12,8%), Australia (turun 12,6%), Italia (turun 10,5%), dan Kanada (turun 10%).
Negara dengan Wisatawan Terbanyak
Di sisi lain, Tuvalu tercatat sebagai negara dengan jumlah wisatawan paling sedikit, dari 195 negara yang melaporkan data ke UNWTO sejak 2022. Negara kecil di Pasifik itu hanya menerima 200 wisatawan pada 2022, setara dengan kapasitas satu kali penerbangan.