Wisatawan Bayar Retribusi Pantai Tak Dapat Karcis, Dispar Gunungkidul Buka Suara

Posted on

Wisatawan yang liburan di Pantai Gunungkidul mengaku resah karena mereka membayar retribusi tapi tidak mendapat karcis. Dinas Pariwisata Gunungkidul buka suara.

Di media sosial, ada wisatawan yang mengeluhkan tidak mendapat tiket atau karcis sesuai dengan jumlah retribusi yang dibayar di pantai Gunungkidul.

Dalam postingan tersebut, si wisatawan mengaku membayar karcis retribusi untuk enam orang. Namun, dia hanya menerima dua karcis dari petugas.

“Permisi min, ini sedikit keresahan kami sbg warga lokal yang ingin piknik di daerah gunungkidul. Tiap kali kami bayar tpr selalu membayar retribusi sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ikut namun kami hanya menerima 2 pcs tiket masuk (tadi kami ber enam namun hanya dikasih 2 tiket). Apakah memang prosedurnya seperti itu? Atau bagaimana yaa min. Mohon up dan agar dapat diluruskan oleh pihak yang berwenang *di tiket masuk tertulis untuk 1 orang,” kata wisatawan itu seperti dikutip dari akun Instagram @merapi_uncover.

Dispar Gunungkidul Buka Suara

Menanggapi curhatan viral tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menyebut petugas tempat pemungutan retribusi (TPR) bukan dari pihaknya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Dispar Gunungkidul, Supriyanta mengaku telah mengetahui postingan tersebut. Menurutnya, Dispar telah melakukan klarifikasi ke petugas TPR yang dimaksud dalam postingan tersebut.

“Kami telah mengambil langkah dengan klarifikasi dan menghubungi dugaan kejadian sesuai TPR yang kami duga sebagai lokasi kejadian,” kata Supriyanta saat dihubungi wartawan.

Hasilnya, Dispar menyebut ulah petugas TPR yang bikin resah itu bukan pegawai Dispar. Disebutkan jika petugas TPR itu berasal dari kalurahan yang ada di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul.

“Dugaan kami kejadian di TPR yang dilaksanakan oleh salah satu Kalurahan sesuai dengan penugasan oleh Bupati, dan kami minta Lurah untuk melakukan evaluasi dan pencermatan dalam pelaksanaan pemungutan retribusi,” ujarnya.

Supriyanta memastikan bakal segera memanggil Lurah sekaligus petugas yang saat kejadian berjaga di TPR.

“Kami rencanakan secepatnya di minggu depan untuk memanggil Lurah dan petugas pungut setempat (TPR),” ucapnya.

Terlepas dari hal tersebut, Supriyanta berharap adanya dukungan dan kerja sama dari semua pihak termasuk wisatawan. Dia meminta wisatawan mengecek nominal pembelian tiket apakah sudah sesuai dengan uang yang diberikan dengan jumlah tiket yang diberikan.

“Perhatikan juga bahwa setiap 1 lembar tiket ada beberapa macam yang berbeda nominal dan harganya, misalnya ada tiket 1 berlaku untuk 1 orang, untuk 2 orang, 4 orang,” katanya.

“Jadi dalam pemberian tiket agar mudah cepat dan efisien dalam pelayanan retrtibusi tempat rekreasi pariwisata dan olah raga perlembarnya bisa berisi 1 orang, 2 orang, 4 orang dan lain-lain,” lanjut Supriyanta.

——-

Artikel ini telah naik di detikJogja.