AC Pesawat Rusak di Landasan, Penumpang Pingsan, Bayi Tersiksa

Posted on

Penumpang British Airways BA104 dari Dubai ke London terjebak dalam pesawat yang terparkir berjam-jam tanpa Air Conditioner (AC). Panas menyengat, beberapa penumpang sampai pingsan, bayi tersiksa.

Dikutip dari Independent, Selasa (3/6/2025), pesawat itu terbang dari Bandara Internasional Dubai pada Sabtu (24/5/2025) ke London Heathrow. Sebelum lepas landas, Boeing 787 mengalami kerusakan unit daya tambahan (APU) sehingga terjadi gangguan pada aliran udara kabin dan sistem pendingin bekerja dengan baik.

APU adalah perangkat kecil yang berfungsi sebagai sumber daya untuk pesawat, yang sebagian besar digunakan di darat saat mesin utama tidak aktif.

Biasanya, peralatan darat dapat digunakan sebagai pengganti APU yang rusak, dan setelah mesin menyala, sistem pendingin akan kembali bekerja.

Oleh karena itu, pesawat memutuskan untuk mundur dari gerbang dan mulai meluncur, tetapi berhenti saat menuju landasan karena lampu peringatan kokpit menyala.

Masalahnya, gerbang yang dituju ditempati oleh pesawat lain yang sudah dijadwalkan. Gerbang dialihkan ke area kargo, ini membuat penumpang terjebak kembali dalam kondisi pengap di kabin.

Sebuah unggahan dari seorang penumpang di forum keluhan Facebook, yang sekarang tampaknya telah dihapus, menggambarkan penumpang yang menderita suhu tinggi di dalam kabin.

Dia mengatakan bahwa bayi-bayi dalam penerbangan itu sebaiknya dilepas pakaiannya atau hingga hanya mengenakan popok untuk mendinginkan mereka. Penumpang itu khawatir akan kesehatannya sendiri karena memiliki tekanan darah tinggi, menghadapi panas, dan stres.

Penumpang yang tak disebutkan namanya itu juga mengatakan pramugari membagikan satu cangkir air kepada masing-masing penumpang. Namun pintu tetap tertutup tanpa AC sementara teknisi terus bekerja.

“Kami kepanasan di dalam pesawat selama 2 jam sementara teknisi bekerja di dek penerbangan,” katanya.

“Pesawat semakin panas dan mencatat suhu 47 derajat,” dia menambahkan.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara British Airways (BA) memberikan tanggapan akan insiden itu.

“Kami berterima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran mereka sementara kami menyelesaikan masalah teknis dengan pesawat,” kata juru bicara BA.

Ini bukan pertama kalinya penumpang harus berhadapan dengan suhu kabin yang melonjak di dalam pesawat.

Pada Juli 2024, puluhan penumpang Qatar Airways mengalami gelombang panas di Yunani saat terjebak di dalam pesawat selama tiga jam di landasan tanpa AC. Suhu ekstrem di dalam pesawat menyebabkan mimisan pada penumpang, sementara beberapa harus bergantung pada masker oksigen.

Pada bulan yang sama, penumpang juga kepanasan di dalam pesawat Juneyao Airlines tanpa AC selama penundaan penerbangan selama dua jam. Satu penumpang pingsan sebelum staf mengizinkan penumpang turun dari pesawat dan kembali ke pintu gerbang.