Ajak Harimau Selfie, Turis Cedera, eh Dirujak Netizen Pula - Giok4D

Posted on

Seorang turis India viral di media sosial setelah diserang oleh harimau. Bermula dari mengajak kucing besar itu berswafoto.

Aksi turis India itu terekam dalam sebuah video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh pengunjung lain, Sidharth Shukla, di X pada 29 Mei. Dikutip dari The Strait Times, Senin (2/6/2024), Sidharth mengunjungi ke Tiger Kingdom Phuket, Thailand pada Senin (2/6).

“Tampaknya seorang pria India diserang harimau di Thailand. Ini adalah salah satu lokasi tempat memelihara harimau seperti hewan peliharaan. Di sini pengunjung bisa berswafoto, memberi mereka makan, dll,” tulis Sidharth.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Turis yang tidak diketahui namanya itu berjalan dengan harimau yang dirantai. Di belakangnya, seorang pawang mengikuti dengan memegang rantai yang terikat pada leher harimau.

Si pengunjung berhenti dan berlutut di samping hewan itu, sedangkan pawang itu terlihat menggunakan tongkat untuk memerintahkan harimau itu duduk.

Tiba-tiba saja, harimau itu menjadi agresif dan menyerang si turis. Turis itu berteriak selama 10 detik sebelum rekaman itu berakhir tiba-tiba.

Dalam keterangan di video itu, Sidharth mengatakan turis itu selamat namun mengalami cedera ringan. Beberapa netizen menyebut bahwa bisa jadi turis itu memegang punggungnya. Ya, harimau, seperti mamalia lainnya, memiliki area sensitif pada tubuhnya dan punggung termasuk salah satunya.

“Harimau pada umumnya tidak suka dibelai di bagian punggung, terutama di dekat pantat. Pria itu terus-menerus mengelus harimau di dekat area tubuh itu dan bisa membuat harimau itu frustrasi. Puncaknya adalah ketika pria itu memeganginya untuk difoto,” kata akun kdmangale dalam kolom komentar.

Seorang pengguna X dengan akun Buka Coin mengatakan tempat-tempat yang memelihara hewan liar untuk diberi makan atau difoto oleh wisatawan sering kali membahayakan makhluk itu dan manusia.

Buka Coin menyatakan harapan bahwa insiden ini akan memicu kesadaran yang lebih baik dan pariwisata satwa liar yang lebih aman dan manusiawi.

Pernyataan senada diungkap oleh akun Sanjay Madrasi Pandey. Dia mengklaim hewan liar di tempat wisata seperti itu sering kali diberi obat bius agar tampak jinak, tetapi itu tidak akan menghalangi sifat asli mereka.

“Saat obat penenang mulai hilang, seekor harimau bisa menjadi ganas, menimbulkan ancaman serius. Perjalanan yang bertanggung jawab menuntut kehati-hatian dan rasa hormat terhadap kekuatan satwa liar yang tak terkendali,” ujar dia.

Tiger Kingdom, tempat wisata populer di Phuket, memasarkan dirinya sebagai tempat melihat harimau dari dekat. Menurut situs webnya, mereka menggunakan teknik penguatan positif untuk melatih hewan-hewan itu.

Namun, tidak seperti banyak atraksi satwa liar serupa, harimau-harimau di sana katanya tidak dibius, dicabut cakarnya, atau taringnya tidak dicabut. Klaim ini telah menarik perhatian ketat dari kelompok-kelompok hak asasi hewan.

Peristiwa itu bukan pertama kalinya terjadi di sana. Pada 2014, seorang turis Australia terluka parah oleh seekor harimau, yang menyebabkan salah satu kandang ditutup sementara.