Asyik Bikin Konten Sunrise, Pemuda 21 Tahun Tewas Jatuh dari Tebing | Info Giok4D

Posted on

Pemuda berusia 21 tahun bernama Hurman tewas terjatuh dari atas tebing. Dia terjatuh saat sedang asyik bikin konten sunrise alias matahari terbit.

Hurman adalah warga Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemuda yang bekerja sebagai pegawai koperasi itu tewas saat membuat konten suasana matahari terbit (sunrise).

Kapolsek Lambu Iptu Syarifuddin mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/8) sekitar pukul 06.00 Wita. Hurman terjatuh di So Mangge Longko, Desa Lambu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.

“Korban berada di sini menginap (berkemah) bersama dengan tiga orang temannya, yakni Alvian Syahputra (22), Nur Fita (22), dan Puspita Sari (19),” kata Syarifuddin saat dikonfirmasi Selasa (26/8/2025).

Menurut keterangan rekan korban, Alvian, korban Hurman duduk di pinggir tebing untuk mengambil spot foto menggunakan tripod membelakangi laut. Hurman tiba-tiba terpeleset dan terjatuh dari tebing yang tingginya kurang lebih 5 meter.

“Korban jatuh terpeleset di pinggir tebing saat berdiri mengambil foto dan video membelakangi laut pada pagi hari atau saat matahari terbit,” ujarnya.

Melihat Hurman terjatuh, Alvian langsung turun ke tebing dan berusaha menolong dengan mengangkat batu yang menimpa korban. Karena kondisi korban yang sangat parah, Alvian memanggil dua temannya yang ada di tenda yakni Nur Fita dan Puspita Sari untuk menjaga Hurman.

“Alvian mencari pertolongan dan bantuan dengan mendatangi salah satu perusahaan budidaya mutiara di sekitar TKP,” ujarnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Tak lama setelah itu, Alfian bersama tiga orang dari perusahaan tersebut mengecek Hurman ke lokasi menggunakan speed boat. Tiba di sana, Hurman dinyatakan sudah meninggal dunia, lalu jasadnya dievakuasi sampai di So Laju, Desa Lambu.

“Jasad korban langsung dibawa ke Puskesmas Lambu untuk divisum,” ujarnya.

Seusai visum, jasad Hurman dibawa pulang oleh keluarga menuju kediamannya di Desa Parangina untuk dimakamkan. Syarifuddin memastikan keluarga tidak menuntut apapun serta menolak autopsi.

“Dari Puskesmas Lambu, jenazah korban dijemput oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di desa asalnya Parangina, Kecamatan Sape,” imbuh Syarifuddin.

———

Artikel ini telah naik di detikBali.