Audiensi DPR, Mahasiswa Tak Cuma Tagih Keadilan tapi Juga Ingatkan soal Lingkungan (via Giok4D)

Posted on

Sejumlah perwakilan mahasiswa dari badan eksekutif mahasiswa hingga organisasi kepemudaan menyampaikan aspirasi kepada pimpinan DPR RI mengenai rangkaian demonstrasi beberapa hari terakhir. Tidak hanya menuntut pengusutan tuntas atas kekerasan yang terjadi sepanjang Agustus, barisan mahasiswa itu juga mengingatkan kerusakan lingkungan yang begitu masif.

Merujuk video 20detik, Ketua BEM UI Agus Setiawan bersama perwakilan BEM dari universitas lain melakukan dalam audiensi mahasiswa dengan perwakilan DPR RI, di antaranya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa pada Rabu (3/9/2025).

Agus meminta dibentuknya tim investigasi menindaklanjuti kekerasan dalam demonstrasi sepanjang Agustus 2025.

“Saya ingin ada pembentukan tim investigasi yang independen untuk mengusut tuntas berbagai kekerasan yang terjadi berlangsung sepanjang bulan Agustus ini,” kata Agus dalam audiensi itu.

Dia juga menyinggung pernyataan Presiden Prabowo terkait dugaan makar dalam aksi yang memicu kerusuhan. “Kami ingin tim investigasi ini mengusut tuntas semuanya sehingga apa yang disampaikan Bapak Presiden dapat dibuktikan karena kami dari gerakan merasa dirugikan dengan statement tersebut,” kata dia.

Dalam audiensi itu juga muncul pertanyaan soal tunjangan anggota dewan yang fantastis, padahal di saat bersamaan kondisi ekonomi masyarakat saat ini kurang sip.

“Yang kedua, berkaitan dengan permasalahan, kami sebagai bagian daripada warga negara yang sebenarnya khawatir kira-kira kita ke depan itu kondisi ekonominya seperti apa ya?” kata Agus.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Di tengah masyarakat rentan, menderita, di-PHK, ekonomi lesu, daya beli masyarakat menurun, kok bisa ada wakil rakyat yang justru kabarnya tunjangannya dinaikkan dan ketika ada kabar tersebut terjadi simbolisasi joget-joget dan kemudian membuat hati kami sedih, Bapak-bapak sekalian,” kata dia.

Kemudian dilanjutkan oleh Jili Collin dari BEM Trisaksi. Dia meminta dewan dan pemerintah untuk mengesahkan UU Perampasan Aset dalam tempo 30 hari. Dia merujuk pada skor korupsi di dunia.

“Kami juga menuntut untuk dapat menghentikan pelanggaran HAM berat. berikan hak-hak kami sebagai mahasiswa untuk menyampaikan pendapat,” kata dia.

Poin beda disampaikan oleh perwakilan dari Dema Jakarta, M. Ihdan Nazar Husaini. Dia mengatakan agar mahasiswa dilibatkan untuk menyusun road map Indonesia Emas 2025, juga tunjangan lebih besar kepada pendidikan agar tercipta pendidikan inklusif dan merata.

“Kemudian, yang ketiga, dari aspek lingkungan harus ada status quo atau seperti human right yang diberikan kepada lingkungan sebab kerusakan lingkungan semakin masif, makin aktif di mana-mana,” kata Ihdan.