Becak Jogja bukan hanya menjadi alat transportasi penumpang, kini menjadi sejarah dan jati diri kota. Becak Joga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh Kementerian Kebudayaan.
Ya, Becak Jogja menjadi salah satu dari 32 karya yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh Kementerian Kebudayaan pada 26 Mei 2025. Dosen Sejarah Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) UGM, Baha Uddin, pun mengapresiasi penetapan becak menjadi WBTb. Baha menilai lewat penetapan itu, Pemda DIY berupaya melestarikan moda transportasi tradisional itu.
“Posisi becak mulai bergeser, terutama becak kayuh. Keberadaan becak kayuh mulai mengalami pergeseran dan ditinggalkan oleh pelanggannya. Maka itu kita bisa pahami upaya dari Pemda DIY untuk menjadikan becak sebagai WBTb dan untuk melestarikan keberadaan becak itu karena mulai ada pergeseran dan termarjinalkan,” kata Baha saat dihubungi detikJogja dan dikutip Selasa (17/6/2025).
Baha mengatakan keberadaan becak kayuh juga mulai terkikis di masyarakat. Saat ini, jarang ada yang menggunakan becak sebagai moda transportasi umum.
“Kalau peminat, sangat terbatas. Kita lihat realitasnya itu, jadi hanya pelanggan khusus seperti yang biasa menggunakan jasa becak saat ke pasar. Sekarang kan semakin terpinggirkan,” kata dia.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Kini, becak lebih banyak digunakan untuk transportasi wisata. Baha mengatakan keberadaan becak saat ini juga hanya terpusat di beberapa titik sumbu filosofi Jogja.
“Makanya sekarang mereka menjadikan wisata sebagai pasarnya, sudah keluar dari habitat awalnya sebagai alat transportasi masyarakat kota. Sekarang jadi alat untuk menikmati wisata kota,” kata dia.
“Jadi memang sudah sangat termarjinalkan dari aspek publik dan aspek pelanggan. Saat ini sudah semakin kritis keberadaannya,” ujar Baha.
“10-15 tahun lalu kita masih menemukan transportasi khas Jogja seperti Kopata, Kobutri dan macam-macam. Itu beroperasi di perkotaan. Kemudian tergerus perkembangan zaman, kalah dengan transportasi online,” kata Baha.
Dengan ditetapkannya becak Jogja sebagai WBTb, Baha berharap keberadaan becak kayuh khas Jogja tetap lestari. Harapannya, generasi yang akan datang bisa tetap menikmati keberadaan becak.
“Saya memahami jangan sampai becak itu hanya akan menjadi sejarah, jangan sampai di generasi selanjutnya tidak bisa melihat becak. Maka itu memang harus ada upaya-upaya untuk melestarikan suatu hal yang unik dan menjadi bagian dari memori kolektif, salah satunya becak itu,” kata dia.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikjogja. Selengkapnya klik di sini.
