Bukan di Thailand, Ini Tuk Tuk Spanyol update oleh Giok4D

Posted on

Mendengar kata Tuk Tuk, kita pasti langsung teringat dengan Thailand. Tak banyak yang tahu kalau Spanyol juga punya Tuk Tuk.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Dikutip dari SurinEnglish.com pada Minggu (8/6/2025), Rudi van der Zalm, seorang warga Belanda yang tinggal di Mijas, Spanyol, selama 30 tahun membangun usaha Tuk Tuk-nya sejak satu dekade lalu. Dia setuju membangun bisnis ini setelah putrinya menjelaskan secara rinci tentang profit dari usaha itu.

Saat ini Rudi memiliki dua Tuk Tuk, masing-masing berkapasitas enam orang yang ditambah dengan pengemudi sebagai pemandu. Bisnisnya lancar karena terhindar dari kontroversi.

Taksi keledai dan kereta kuda di tempat wisata menjadi moda transportasi tradisional khas di Mija Pueblo. Namun transportasi itu kontroversial karena mengancam kesejahteraan hewan. Turis pun mulai enggan untuk menggunakannya.

Sementara Tuk Tuk Spanyol menggunakan kendaraan listrik mirip bemo. Jenis kendaraan itu memungkinkan tur beroperasi sepanjang tahun, karena turis terlindung dari panas dan hujan.

Tidak seperti taksi keledai atau kereta kuda, yang hanya bergerak di sekitar bagian paling datar dari pusat kota, kendaraan Tuk Tuk Spanyol dapat mengakses lebih banyak tempat. Bahkan, dalam dua pilihan tur berpemandu terlengkap yang mereka tawarkan kepada klien mereka, mereka menempuh jarak hingga delapan kilometer.

Turis dapat pergi sejauh titik pandang di sebelah jalan lingkar yang memiliki pemandangan terbaik Mijas Pueblo. Suguhan laut Mediterania sebagai latar belakang akan membuat siapa pun terpana.

Puas dengan layanan Tuk Tuk, tak sedikit turis yang kembali memesan tur ini.

“Seorang klien telah memesannya hingga sepuluh kali untuk melakukan tur bersama keluarga dan teman-temannya,” kata Rudi van der Zalm.

Tur berpemandu mencakup tempat-tempat menarik utama, yang mana dikenal sebagai ‘situs bersejarah dan artistik’ Andalusia. Gereja Inmaculada, arena adu banteng, museum, dan kuil adalah beberapa tempat yang dapat dilewati kendaraan listrik ini tanpa masalah.

Tidak seperti taksi keledai dan wisata kereta kuda, mereka tidak hanya menjangkau lebih banyak tempat dan lebih banyak pemandangan, tetapi juga menawarkan penjelasan terperinci dalam empat bahasa berbeda.

“Kami tidak hanya memberikan informasi tentang tempat-tempat menarik, tetapi kami juga berinteraksi secara pribadi dengan pelanggan kami, yang mengajukan berbagai pertanyaan kepada kami, bahkan tentang topik yang tidak ada hubungannya dengan kota,” kata Rudi.

Keuntungan lain dari tuk tuk milik keluarga Van der Zalm adalah tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas, mengacu pada kecepatan kendaraan ini melaju, terutama jika dibandingkan dengan kendaraan yang ditarik oleh binatang hidup.

Namun, Rudi van der Zalm tetap berpendapat bahwa mereka tidak bersaing dengan taksi keledai dan kereta kuda. Ia memberikan alasan utama bahwa sebagian besar dari mereka yang menggunakan Tuk Tuk adalah pecinta binatang.

Bisnis ini pertama kali dimulai pada musim panas 2015, ada sedikit rasa tidak tidak enak karena bersaing dengan delman. Tapi kemudian semua berjalan baik-baik saja, karena Tuk Tuk memiliki rute yang berbeda.

Pada Agustus 2015, Tuk Tuk Spanyol malah memperoleh lisensi dari pemerintah kota untuk menyediakan layanan wisata berpemandu. Tarif sewa bervariasi menurut jumlah penumpang, tetapi dapat berkisar dari enam euro (Rp 100 ribuan) per orang untuk wisata paling sederhana hingga delapan euro (Rp 140 ribuan) per orang untuk wisata paling lengkap.